Hidayatullah.com– Gilberto Rodríguez Orejuela, tetua dan bekas bos kartel narkoba Cali yang menyelundupkan kokain dalam jumlah besar dari Kolombia ke Amerika Serikat pada era 1980-an dan 1990-an, telah meninggal dunia di penjara Amerika Serikat, kata pengacaranya hari Rabu (1/6/2022).
Pada 2020, hakim menolak permintaan Rodríguez Orejuela agar dibebasan lebih awal dengan alasan kemanusiaan dari penjara di Butner, North Carolina. Pengacaranya, David O. Markus, saat itu mengatakan bahwa mantan gembong narkoba yang berusia 80-an tahun itu menderita berbagai masalah kesehatan.
“Kami sangat sedih mengetahui kematiannya tadi malam. Duka dan doa kami bersama keluarganya saat ini,” kata Markus seperti dikutip Associated Press.
“Tuhan punya teman main catur baru,” kata pengacara itu, merujuk reputasi Rodríguez Orejuela yang pandai mengelabui musuh dan saingannya, di mana ia mendapat julukan “pemain catur.”
Rodríguez Orejuela dan saudaranya, Miguel, membangun sebuah perusahaan kriminal besar yang menggantikan kartel Medellin yang pernah dijalankan oleh raja narkoba Pablo Escobar. Kartel Medellin dan Cali sama-sama menggunakan kekerasan dan pembunuhan secara ekstensif untuk intimidasi dan melawan hukum.
Beberapa saudara lelaki Rodríguez Orejuela ditangkap pada tahun 1995 dan dipenjarakan di Kolombia. Pada saat itu, hukum Kolombia melarang ekstradisi warga negaranya. Namun di bawah tekanan dari Amerika Serikat, Kolombia kemudian mencabut larangan itu pada tahun 1997.
Meskipun dikerangkeng di dalam penjara mereka rupanya masih bisa mengendalikan bisnis narkoba dan gugatan kriminal dimasukkan di negara bagian Miami dan New York. Pada tahun 2004 Gilberto diekstradisi, sementara Miguel diekstradisi pada tahun berikutnya.
Di bawah kesepakatan pembelaan tahun 2006 yang dicapai bandar narkoba bersaudara itu dengan jaksa federal di Miami, lebih dari dua lusin anggota keluarga mereka dicoret dari daftar Departemen Keuangan AS yang menuding mereka sebagai bagian dari kartel Cali. Pencoretan nama itu membuat beberapa dari mereka terhindar dari tuntutan karena menghalangi keadilan atau pencucian uang dan memungkinkan bisnis keluarga yang sah di Kolombia untuk terus beroperasi.
Gilberto Rodriguez Orejuela dijadwalkan bebas dari penjara tanggal 9 Februari 2030.
Adik laki-lakinya menjalani hukumannya di penjara Pennsylvania.
Kepiawaian Rodríguez Orejuela bersaudara dalam menjalankan bisnis haram dapat dilihat dari bagaimana mereka secara diam-diam membuat korup para politisi Kolombia. Mereka mengirim uang dalam sejumlah kotak sepatu kepada Ernesto Samper sebelum kemenangannya di pemilihan presiden Kolombia tahun 1994.
Rodríguez Orejuelas bersaudara mendapat kesan tidak terlalu sadis dan kejam dibandingkan dengan Pabro Escobar pemimpin kartem Medellin. Namun, diketahui kemudian bahwa mereka membayar uang sogokan kepada para jurnalis agar tidak banyak menaikkan berita terkait pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh anggota kartel Cali.
Setelah para pemimpinnya ditangkap, kaki tangan kartel Cali menjadi pemimpin kelompok-kelompok bersenjata kanan-jauh yang kemudian dimasukkan AS dalam daftar kelompok teroris internasional pada tahun 2001.*