Hidayatullah.com–Menteri pertahanan AS Donald Rumsfeld mengemukakan, tidak ada bukti-bukti jelas mengenai adanya hubungan antara Al Qaidah dan rejim Saddam di Iraq sebagaimana tuduhan yang terus digulirkan pemerintahannya selama ini.
Menurut Rumsfeld, ia tidak melihat bukti-bukti jelas adanya hubungan antara Saddam dan Al-Qaidah. Lebih jauh, Rumsfeld mengemukakan, bahwa tidak ada kerjasama secara terorganisasi, seperti yang dituduhkan oleh pemerintahnya sendiri di mana Bush sering memberi alasan. Kesimpulan Rumflend itu itu juga dicapai oleh komisi yang memeriksa kasus serangan 11 September 2001.
Pernyataan bantahan menteri pertahanan AS sendiri terhadap berbagai kebijakan penting pemerintahan AS itu sangat menarik dicermati.
Senjata Pemusnah Massal
Selain hubungan dengan Al-Qaidah, temuan terbaru tim inspeksi senjata AS mengatakan, bahwa tak ditemukan sama sekali tanda-tanda Saddam memiliki senjata pemusnah massal sebagaimana tuduhan AS untuk melegalkan serangan ke Iraq.
Survey yang dilakukan Iraq Survet Group (ISG) mengatakan kemampuan nuklir Iraq sudah melemah, bukannya bertambah maju sejak perang Teluk tahun 1991.
Sebagaimana diketahui. Sebelum invasi bulan Maret 2003, pemerintahan Bush mengatakan bahwa senjata pemusnah massal merupakan alasan utama bagi penjatuhkan rejim Saddam, dengan mengatakan Saddam Hussein menjadi ancaman serius.
Kami harus berusaha keras untuk melihat ke segala tempat dimana kemungkinan teroris akan mendapatkan senjata tersebut,” kata Bush ketika itu.
Selain ISG, mantan inspektur persenjataan PBB mengritik bahwa pemerintah Bush memerangi Saddam Hussein berdasarkan informasi yang keliru karena di Iraq memanng tak ada senjata pemusnah seperti alasan AS selama ini. (bbc/hid/cha)