Hidayatullah.com—Sosok mayat lelaki berusia 24 tahun turis asal Delaware, Amerika Serikat, diidentifikasi hari Selasa (27/4/2021), tiga hari setelah dia dan seorang temannya diserang usai membeli narkoba di sebuah distrik pesisir San Juan yang populer bagi wisatawan, kata Kepolisian Puerto Rico.
Komisioner Polisi Antonio López Figueroa mengatakan Tariq Quadir Loat dan seorang temannya membeli narkoba (tidak diketahui jenisnya) di daerah kumuh La Perla dan berusaha mengambil gambar dengan kamera setelah diperingatkan agar jangan potrat-potret.
Polisi mengatakan keduanya dipukuli dengan berbagai benda, termasuk peralatan olahraga angkat berat, kayu dan wajan penggorengan pada hari Sabtu lalu. Loat menghilang sedangkan temannya James Jackson berhasil melarikan diri dan kemudian dirawat di rumah sakit akibat luka-luka.
Polisi mengatakan jasad Loat ditemukan hari Ahad di kota kecil Vega Baja, sekitar 20 mil ke arah barat dari San Juan, dan diidentifikasi dengan sidik jarinya. Para pelaku penyerangan belum diketahui identitasnya, lapor Associated Press.
Jarang ada pembunuhan turis di Puerto Rico, sebuah pulau berpenduduk 3,3 juta jiwa. Terakhir laporan turis dibunuh adalah seorang pria berusia 39 tahun asal Denver, Colorado, Amerika Serikat, yang menurut polisi korban dilempar keluar dari sebuah SUV kemudian dilindas di San Juan pada Februari 2020.
La Perla dulu merupakan daerah yang dikuasai geng-geng narkoba dan dianggap sebagai pusat peredaran heroin paling besar di Puerto Rico.
Namun, perlahan citra buruk itu pudar, terutama sejak kawasan kumuh tersebut dijadikan latar belakang video klip lagu “Despacito,” yang dirilis ahun 2017 oleh penyanyi Puerto Rico Luis Fonsi dan Daddy Yankee. Sejak itu ratusan turis mengunjungi La Perla, di mana aktivitas kriminal banyak berkurang setelah tahun 2011 aparat keamanan federal menyerbu kawasan itu.*