Hidayatullah.com–Pihak berwenang Iran telah memberi izin kepada sebuah situs internet yang menyuarakan “perang” melawan “invasi” pasukan negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council) ke Bahrain.
Raheel yang artinya ‘keberangkatan’, mencoba menjaring opini publik melawan intervensi pasukan gabungan negara-negara GCC di Bahrain.
Situs itu mengutip ayat-ayat Qur`an tentang jihad, serta menampilkan foto dan video yang diduga merupakan pelanggaran HAM oleh pasukan GCC. Meskipun demikian situs tersebut tidak menampilkan satu pun anggota pasukan GCC yang menyerang warga sipil di jalanan.
Raheel juga menerima pendaftaran bagi mereka yang mau bergabung dalam pasukan bunuh diri melawan tentara gabungan negara GCC di Bahrain. Raheel berjanji akan merahasiakan data para pendaftar, sedangkan tugas yang harus mereka lakukan akan diberitahu lewat surat elektronik.
Sebagaimana dilansir Al-Arabiya (24/3), hingga saat ini sudah 1.858 orang yang mendaftar, 60% berasal dari Iran dan 18% dari Bahrain. Selebihnya berasal dari berbagai negara, termasuk Kuwait.
Nama domain Raheel menggunakan “.ir” yang berarti telah mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah Iran.
Sebelumnya Dr. Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan bahwa revolusi di Bahrain adalah revolusi sektarian, bukan murni revolusi rakyat.
“Revolusi di negara Arab lain ada kesamaan di mana yang tertindas melawan pihak penindas. Sedangkan di Bahrain sektarian, di mana Syi’ah melawan Sunni,” kata Al-Qaradhawi, sebagaimana dilansir Al-Arabiya (19/3).
Al-Qaradhawi juga memperingatkan bahaya penggunaan simbol-simbol kelompok Syi’ah dalam demonstrasi di Bahrain. Baca berita sebelumnya Al-Qaradhawi: Revolusi Bahrain Sekterarian.