Hidayatullah.com– Sebuah gigi emas milik pahlawan kemerdekaan Republik Demokrat Kongo (RD Kongo) Patrice Lumumba akhirnya dikuburkan di tanah airnya lebih dari 60 tahun setelah pembunuhannya.
Gigi itu adalah satu-satunya bagian tubuh Lumumba yang tersisa setelah jasadnya dilebur dengan cairan asam oleh pembunuhnya.
Seorang polisi Belgia yang mengawasi pemusnahan jasad Lumumba mengambil gigi emas itu sebagai trofi.
Gigi itu dikembalikan ke keluarga Lumumba pekan lalu oleh pemerintah Belgia, dan dibawa berkeliling ke sejumlah daerah di RD Kongo dalam sebuah peti mati.
Masyarakat diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir menjelang pemakamannya di ibukota Kinshasa, di sebuah jalan yang diberi nama sesuai namanya sebagai penghormatan terhadap pahlawan kemerdekaan itu.
Lumumba merupakan perdana menteri pertama RD Kongo dan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan. Dia juga dipandang sebagai salah satu tokoh terkemuka gerakan anti-kolonialisme Afrika.
Hari Kamis (30/6/2022) merupakan peringatan 62 tahun sejak pemerintah kolonial Belgia melepas wilayah jajahannya.
Namun, Lumumba dianggap sebagai batu sandungan bagi Belgia yang tetap ingin menguasai perekonomian Kongo.
Dalam pidato hari kemerdekaan tahun 1960, di hadapan para bangsawan dan orang-orang terhormat Belgia termasuk Raja Baudouin, Lumumba, kala itu berusia 34 tahun, membentak Belgia dengan mengatakan bahwa rakyat Kongo selama ini terkungkung dalam perbudakan tidak manusiawi.
Orang-orang Belgia itu terkejut bukan kepalang, sebab belum pernah ada orang kulit hitam Afrika berbicara seperti itu dihadapan orang-orang Eropa.
Lumumba dilengserkan dari jabatan perdana menteri hanya dia bulan setelah dilantik. Kemudian pada Januari 1961, orang-orang yang disokong Belgia menempatkan Lumumba di hadapan regu tembak bersama dua sekutunya.
Sejumlah negara Barat menaruh curiga kepada Lumumba, takut dengan simpatinya kepada Uni Soviet (USSR) selama Perang Dingin. Sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat, bermaksud membunuh Lumumba.
Seorang polisi Belgia, Gerard Soete, diberi tugas untuk menghilangkan bukti-bukti pembunuhan Lumumba. Saat itulah dia mengambil gigi emas tersebut dan membawanya pulang ke Belgia dan menyimpannya dalam sebuah kotak kecil di rumahnya.
Beberapa puluh tahun kemudian barulah dia mengaku bahwa dia masih menyimpan gigi pahlawan kemerdekaan RD Kongo itu, dan baru dua tahun lalu pengadilan di Belgia memutuskan bajwa gigi itu harus dikembalikan ke keluarga Lumumba.
Pandemi Covid-19 menunda proses pengembalian gigi itu, yang akhir ya diserahterimakan di Brussels pekan lalu dari pemerintah Belgia ke pemerintah RD Kongo.*