Hidayatullah.com—Perusahaan energi raksasa Rusia Gazprom mengurangi pasokan gas alam ke Turki mulai 10 Februari tahun ini, lapor Reuters mengutip kantor berita Interfax hari Kamis (25/2/2016), mengutip data perusahaan milik negara Bulgaria Bulgartransgaz.
Gazprom memutuskan mengurangi volume ekspornya ke Turki berkaitan dengan perselisihan harga dengan para pembeli swasta, lapor Interfax, mengutip sumber dekat Kementerian Energi Turki, dan karena meningkatnya suhu hubungan Moskow-Ankara.
Para pejabat industri bulan Januari lalu mengatakan bahwa Gazprom membatalkan pemberian potongan harga gas untuk para pelanggannya di Turki.
Turki mengatakan tahun lalu telah mencapai kesepakatan dengan Gazprom berupa potongan harga 10,25 persen, tetapi penandatanganan kesepakatannya tertunda, sehingga mendorong BOTAS (operator pipa saluran gas alam Turki) melapor ke Kamar Dagang Internasional (ICC). Sumber-sumber Gazprom membantah laporan tersebut kala itu dan mengatakan negosiasinya masih berlangsung.
Sebelumnya pada awal Februari ini, Reuters melaporkan bahwa Gazprom hari Selasa (2/2/2016)mengatakan ekspor gasnya ke Turki naik 3,4 persen pada bulan Januari 2016 dari bulan yang sama tahun lalu menjadi 2,82 bcm. Gazprom mengatakan bahwa suplai gas Rusia ke Turki tahun lalu lebih dari 27 bcm, menurut data awal.
Menurut data Energy Information Adminstration (EIA), lembaga pemerintah Amerika Serikat pemantau masalah-masalah keenergian dunia, pada tahun 2014 sebanyak 26 persen kebutuhan minyak mentah campuran Turki disuplai oleh Iran, 27 persen dipasok oleh Iraq yang merupakan sekutu Iran dan 3 persen dari Rusia. Hanya 10 persen kebutuhan minyak Turki tahun 2014 yang dipasok dari Arab Saudi. Sedangkan kebutuhan gas alam Turki tahun 2013 sebanyak 57 persen dipasok dari Rusia dan 20 persen dari Iran.*