Hidayatullah.com– Banjir bandang di bagian barat daya dan barat laut China menyebabkan sedikitnya belasan orang tewas dan ribuan orang harus dievakuasi, lapor media pemerintah hari Sabtu (16/7/2022).
Di Provinsi Sichuan, sedikitnya 6 orang telah kehilangan nyawa sementara 12 lainnya dinyatakan hilang setelah hujan deras memicu banjir bandang menghajar wilayah bagian barat daya China itu, lapor CGTN. Per hari Sabtu, sekitar 1.300 orang telah dievakuasi di daerah itu.
Sichuan pada Agustus 2020 pernah mengalami banjir terbesar dalam kurun 70 tahun. (Lihat gambar di atas)
Sementara itu di kota Longnan di Provinsi Gansu, enam orang dilaporkan tewas dan 3.000 orang telah dievakuasi, lapor stasiun televisi pemerintah CCTV seperti dilansir Associated Press. Hujan yang turun selama satu hari setengah di wilayah terparah di timur laut itu sebanyak 98,9 milimeter atau hampir dua kali rata-rata hujan yang turun pada bulan Juli.
Sementara hujan deras mengguyur kedua wilayah itu, gelombang hawa panas menampar bagian timur China termasuk Provinsi Zhejiang dan kota Shanghai dengan temperatur menyentuh angka 42 derajat Celsius pekan lalu.
China bukan satu-satunya negara yang mengalami cuaca ekstrem musim panas ini. Di Jerman, tingkat air yang rendah di Sungsi Rhine karena kekeringan telah mengganggu rantai pasokan komoditas ke negara itu. Gelombang panas juga melanda bagian selatan Amerika Serikat, dengan suhu diperkirakan akan melonjak lebih dari 38 derajat Celsius (100°F) dalam beberapa hari mendatang.*