Hidayatullah.com– Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan 22 juta orang di kawasan Tanduk Afrika terancam kelaparan, naik sembilan juta sejak awal tahun.
World Food Programme mengatakan kekeringan selama empat musim hujan berturut-turut mendorong penduduk di Kenya, Ethiopia, dan Somalia ke ambang kelaparan.
Lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari makanan dan air.
WHO mengatakan dunia harus bertindak sekarang untuk mencegah bencana kelaparan.
Permohonan dana pada bulan Januari telah tidak mencapai target, sebab sumbangan banyak dialihkan untuk korban invasi pasukan Rusia di Ukraina. Perang juga menghambat pengiriman palawija Ukraina yang biasanya dikapalkan ke Afrika.
World Food Programme (WFP) mengatakan 30.000 ton gandum Ukraina yang dibeli untuk operasinya di Ethiopia diperkirakan akan tiba di negara tetangga Djibouti pekan depan.
Claire Neville, juru bicara WFP untuk Ethiopia, mengatakan kepada BBC bahwa gandum tersebut akan mendukung upaya organisasinya untuk memberi makan jutaan orang yang terkena dampak kerawanan pangan akibat konflik yang berkepanjangan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
WHO menargetkan palawija itu dapat membantu 3,4 juta orang di wilayah utara Tigray, Afar dan Amhara yang terkena dampak perang saudara brutal yang pecah 22 bulan lalu, tambah Neville.
Diperkirakan ada tambahan 2,4 juta orang yang akan mencapai wilayah Somalia timur, di mana penduduk mengalami curah hujan yang rendah secara beberapa tahun berturut-turut.*