Hidayatullah.com– Buruh di penyulingan minyak terbesar Iran hari Selasa (11/10/2022) melakukan mogok kerja.
Rekaman video yang diunggah Human Rights Activists News Agency (HRANA), sebuah situs berita yang dikelola secara kolektif oleh para pembela HAM Iran, menunjukkan puluhan pekerja berkumpul di luar kompleks penyulingan minyak di Abadan, di provinsi kaya minyak Khuzestan.
Penyulingan minyak di Abadan itu merupakan yang terbesar di Iran dan tertua di Timur Tengah.
Aksi mogok di penyulingan tersebut pada tahun 1970-an berperan penting dalam penggulingan Shah Iran dan menaikkan pemimpin spiritual Syiah ke puncak kekuasaan serta terbentuknya negara republik Iran.
Pada hari Senin, pekerja di pabrik petrokimia di kota pelabuhan Asaluyeh melakukan aksi mogok dan protes, menurut video yang beredar luas di media sosial.
Para pekerja meneriakkan slogan anti pemimpin spiritual Syiah tertinggi Ali Khamenei dan memblokir jalan, menurut video yang dibagikan akun Twitter @1500tasvir, yang memiliki pengikut lebih dari 200.000 yang memantau aksi-aksi protes dan pelanggaran di Iran.
Hari Selasa seorang pejabat lokal mengklaim aksi mogok hari Senin di Asaluyeh adalah soal perselisihan upah dan tidak terkait dengan protes anti pemerintah yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Sejak kematian Amini, aksi-aksi protes dengan cepat meningkat dan berubah menjadi bernuansa politik dengan menyebar di seluruh negeri. Para pengunjuk rasa meneriakkan keruntuhan Ali Khamenei.
Analis percaya rezim Iran saat ini tidak akan mampu bertahan apabila ada gangguan pada industri minyaknya.
“Pada awal 1978 Iran (populasi 35 juta) memproduksi minyak 6 juta barel/hari. Pemogokan pekerja perminyakan membuatnya turun menjadi 1,5 juta barel per hari, yang akhirnya menghancurkan pemerintah,” cuit Karim Sadjadpour, seorang senior fellow di Carnegie Endowment for International Peace, di Twitter seperti dilansir Alarabiya hari Selasa.
“Iran saat ini (populasi 83 juta) menghasilkan minyak 2,5 juta barel per hari. Mereka tidak mampu bertahan jika ada pemogokan minyak yang besar/berkelanjutan,” imbuhnya.*