Hidayatullah.com—Karena mengkaitkan penerimaan bantuan dengan dukungan terhadap hak-hak kaum gay, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengkritik Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagai penyembah setan. Kritikan Mugabe lantas menjadi pembicaraan dalam media, Kamis (24/11/2011).
“Menjadi semakin buruk berhubungan dengan setan saat seorang perdana menteri seperti Cameron mengatakan bahwa negara-negara yang menginginkan bantuan Inggris harus menghormati homoseksual,” papar Mugabe, seperti dilansir surat kabar milik pemerintah Zimbabwe, Herald.
Pemimpin berusia 87 tahun itu mengatakan bahwa imbauan Inggris di hari terakhir pertemuan persemakmuran Oktober lalu itu merupakan saran yang tak masuk akal. Ketika itu, Cameron mengimbau seluruh negara yang selama ini menerima bantuan dari Inggris untuk menjunjung tinggi persamaan hak, termasuk, hak-hak kaum gay dan lesbian. Zimbabwe tak pernah memberikan tempat bagi kaum homoseksual.
“Jangan pernah tergoda ke arah sana (homoseksualitas), wahai kalian kaum muda. Jika kalian terpengaruh, kami tak akan segan untuk memberikan hukuman berat kepada kalian semua,” tandasnya.
Dia menyatakan bahwa homoseksualitas bertentangan dengan kodrat alam. Karena itu, Mugabe menyebut kaum homoseksual sebagai kelompok yang lebih rendah dari babi dan anjing.
Dalam pidato yang dia sampaikan di Kota Shurugwi, sekitar 300 kilometer sebelah selatan ibu kota, tersebut, dia menegaskan bahwa Zimbabwe bukanlah negara yang mudah didikte. Karena itu, dia akan melanjutkan prinsip kepemimpinannya yang berseberangan dengan Inggris. Belakangan, Mugabe memang meningkatkan retorika anti-Baratnya untuk meningkatkan popularitas menjelang pemilu tahun depan.*