Hidayatullah.com—Arab Saudi telah memperbarui seruannya kepada masyarakat internasional untuk melabeli milisi pemberontak Al-Houthi di Yaman sebagai kelompok teroris dan mendesak penghentian sumber pendanaan mereka. Selama sesi di Jeddah, Kabinet Saudi menegaskan kembali dukungan pihak Kerajaan untuk upaya perdamaian internasional di Yaman, demikian lapor Asharq Al-Awsat.
Raja Salman bin Abdulaziz memimpin sidang kabinet di Istana Al-Salam pada Selasa sore. Pada awal sesi, anggota Kabinet memuji isi pidato tahunan Raja Salman saat membuka kegiatan tahun ke-3 dari sesi ke-8 Dewan Syura.
Mereka juga memuji kebijakan internal dan luar negeri Kerajaan Saudi dan pencapaian strategi Visi 2030 yang digagas Mohammad Bin Salman.
Kabinet juga membahas keseluruhan diskusi Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan hasil kunjungan resminya ke Arab Saudi dalam menandatangani perjanjian dan nota kesepahaman dengan nilai lebih dari $15 miliar.
Kabinet meninjau banyak masalah regional dan internasional, mengulangi pernyataan Kerajaan selama sesi Dewan Keamanan di Yaman bahwa pihaknya terus mendukung upaya internasional untuk membawa perdamaian ke Yaman, dan meminta masyarakat internasional mengklasifikasikan milisi pemberontak Syiah sebagai kelompok teroris, mendesak aksi boikot dan membekukan sumber pendanaannya.*