Hidayatullah.com—Sedikitnya 153 orang tewas terinjak-injak saat merayaan pesta Halloween di kawasan hiburan dan klub malam di Seoul tadi malam. Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Sung-beom mengkonfirmasi ratusan lainnya juga terluka saat ribuan orang melihat pertunjukan di gang sempit di distrik Itaewon.
“Banyak dari yang terluka dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat,” kata pejabat itu.
Kejadian berawal saat mereka berebut untuk keluar dari kerumunan, namun terjebak massa yang menumpuk. Foto-foto AFP dari tempat kejadian menunjukkan puluhan jenazah dibaringkan di trotoar ditutupi dengan seprai, dan pekerja darurat mengenakan rompi oranye memuat lebih banyak jenazah dengan tandu ke dalam ambulan.
“Orang-orang bertumpuk-tumpuk di atas yang lain seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak tewas pada saat itu,” kata seorang saksi mata kepada Kantor Berita Yonhap.
Sebagian besar korban tewas di tragedi Halloween Itaewon adalah remaja berusia 20-an tahun dan dewasa muda. Pesta Halloween Itaewon berubah mencekam setelah kerumuman besar memadati gang di kawasan kehidupan malam ibu kota Korea Selatan, Seoul, tersebut.
Sedikitnya 19 orang asing dipastikan tewas dalam selama perayaan Halloween akibat desak-desakan, lapor Kantor Berita Yonhap. 19 di antaranya diidentifikasi sebagai orang asing dari Iran, Uzbekistan, China dan Norwegia, kata kepala pemadam kebakaran Yongsan Choi Seong Beom dalam sesi pengarahan.
Musibah itu digambarkan sebagai insiden terburuk di Korea Selatan sejak tragedi tenggelamnya feri Sewol pada tahun 2014 yang merenggut 304 nyawa, sebagian besar siswa sekolah menengah.
Perayaan itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah pemerintah mencabut pembatasan karena Covid-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.
Perayaan itu berubah menjadi tragedi setelah area sempit itu menerima pengunjung yang luar biasa banyak sehingga menyebabkan orang terluka karena jatuh, didorong dan diinjak-injak. Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah menyatakan masa berkabung nasional atas musibah ini. “Di pusat kota Seoul, sebuah tragedi dan bencana terjadi yang seharusnya tidak terjadi,” kata Yoon dalam pidato nasional pada hari Ahad, berjanji “penyelidikan secara menyeluruh” insiden itu dan memastikan itu tidak akan pernah terjadi lagi.
Pekerja darurat dan pejalan kaki dengan putus asa melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalan-jalan setelah kecelakaan di distrik rekreasi ibukota Itaewon.
Diperkirakan 100.000 orang telah berkumpul di Itaewon untuk perayaan itu. Itaewon, dekat tempat bekas markas besar pasukan militer AS di Korea Selatan beroperasi sebelum pindah dari ibu kota pada tahun 2018, dikenal distrik ramah ekspatriat yang terkenal dengan bar, klub, dan restorannya yang trendi.
Konser K-Pop dibatalkan
Korea Selatan juga membatalkan semua acara, penjualan, promosi Halloween bahkan konser K-Pop. Beberapa konser dan festival yang seharusnya berlangsung di Korea Selatan minggu depan telah dibatalkan atau ditunda setelah tragedi yang merenggut nyawa lebih dari 150 orang di Itaewon, tulis JoongJang Daily.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata hari ini mengatakan telah membatalkan konser klasik yang direncanakan berlangsung di Blue House mulai Selasa. “Kami telah memutuskan untuk membatalkan konser yang dijadwalkan pada 1 dan 4 November dan status konser pada 7 dan 11 November akan diumumkan kemudian,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Konser K-pop Busan One Asia Festival juga telah dibatalkan pagi ini, hanya beberapa jam sebelum dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Busan Asiad pada pukul 7 malam (waktu setempat).”
Konser tersebut rencananya akan menampung sekitar 40.000 pengunjung ke lokasi dengan mengundang lebih dari 10 bintang K-pop termasuk Mamamoo. Panitia penyelenggara mulai mengirimkan teks pembatalan kepada publik dengan pengembalian uang tiket yang akan diberikan mulai 2 hingga 11 November.
Selain itu, festival kembang api yang dijadwalkan berlangsung pada 5 November di Busan juga dibatalkan. Taman hiburan Everland dan Lotte World juga telah membatalkan perayaan dan parade Halloween mereka.
Pengecer juga telah membatalkan acara promosi apa pun sementara saluran televisi telah membatalkan drama dan berbagai acara untuk menghormati para korban. Starbucks Korea juga berhenti menjual semua minuman, makanan, dan merchandise Halloween mulai pagi ini dengan menghapus dekorasi Halloween dari semua cabangnya di seluruh negeri.
Acara hiburan populer Running Man dan One Night, Two Days juga telah dibatalkan untuk hari Ahad ini.
Musibah ini adalah tragedi terburuk kedua yang pernah terjadi di Korea Selatan setelah insiden terbaliknya feri Sewol pada tahun 2014 yang merenggut 304 nyawa, sebagian besar siswa sekolah menengah. *