Hidayatullah.com — Seorang profesor perguruan tinggi di Karnataka, India telah diskors usai menyebut mahasiswa Muslim sebagai ‘teroris’ ketika mengajar. Keputusan untuk menskors diambil setelah video kejadian tersebut viral di internet.
Dalam video viral itu, seorang mahasiswa Muslim dari Institut Teknologi Manipal (MIT) tampak sedang mengonfrontasi seorang profesor yang menyebutnya ‘teroris’. Kejadian itu dilaporkan terjadi pada 26 November.
Awalnya, sang profesor dilaporkan menanyakan nama siswa tersebut dan ketka mendengar nama Muslim, ia berkata: “Oh, kamu seperti Kasab!”. Jawaban itu merujuk pada Ajmal Kasab, satu-satunya teroris asal Pakistan yang ditangkap hidup-hidup usai serangan Mumbai 26/11 yang kemudian dieksekusi pada tahun 2012.
Mahasiswa Muslim itu lantas berkata, “26/11 tidak lucu. Menjadi seorang Muslim di negeri ini dan menghadapi semua ini setiap hari tidaklah lucu, Pak. Anda tidak bisa bercanda tentang agama saya, itu juga dengan cara yang menghina. Ini tidak lucu pak, tidak.”
Profesor kemudian mencoba menenangkan mahasiswanya, berkata, “Kamu sama seperti putraku.” Mahasiwa itu menjawab, “Apakah Anda akan berbicara dengan putra Anda seperti itu? Apakah Anda akan memanggilnya dengan nama teroris?”
“Tidak,” jawab profesor. Mahasiwa Muslim itu melanjutkan, “Lalu bagaimana bisa kamu memanggilku seperti itu di depan begitu banyak orang? Anda seorang profesional, Anda mengajar. Maaf tidak mengubah cara Anda berpikir atau cara Anda menggambarkan diri Anda di sini.”
Dalam video tersebut, sang profesor terlihat menawarkan permintaan maaf, sementara mahasiswa lainnya menyaksikan perdebatan itu dalam diam.
Lembaga tersebut, setelah videonya viral, mengatakan bahwa mereka telah menskors guru tersebut dan memerintahkan penyelidikan. Ia menambahkan, mahasiswa tersebut diberikan penyuluhan.
Mengeluarkan pernyataan, institut tersebut mengatakan, “Institut telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut dan staf terkait telah dilarang masuk kelas sampai penyelidikan selesai. Kami ingin semua orang tahu bahwa institut tidak membenarkan perilaku semacam ini dan insiden terisolasi ini akan ditangani sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.”