Hidayatullah.com–Malaysia berencana memanggil duta Myanmar untuk memberi penjelasan, berhubung tindakan keras pemerintahnya terhadap kaum Muslim Rohingya di wilayah Rakhine.
Kementerian luar Malaysia menyatakan hal ini pasca ratusan demonstran mengadakan protes anti Myanmar, di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sebagaimana diketahhui, kekerasan di Rakhine memaksa ratusan kaum Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dan menggugat jabatan pemimpin Aung San Suu Kyi, yang sudah berjanji akan menyatukan negara itu tahun lalu.
Setidaknya 86 orang dilaporkan tewas dalam kekerasan yang terus semakin menjadi-jadi, dan menyebabkan 30.000 orang harus pindah, kutip Reuters Sabtu (26/11/2016).
Kekerasan terbaru merupakan kejadian pertumpahan darah paling serius di daerah itu sejak ratusan orang tewas dalam pertempuran kaum pada 2012.
Malaysia Bangun Skema Percontohan Bolehkan Pengungsi Rohingya Bekerja di Negara Itu
Menteri luar negeri Malaysia mendesak agar semua pihak yang terlibat untuk menghindari membuat tindakan yang dapat memperburuk kondisi itu.
Ratusan kaum Muslim Rohingya berbaris di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, mengutuk pertempuran darah terhadap kaum yang tertindas sedunia ini dan mengecam pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi karena tidak membuat tindakan.
Demonstran menuntut bantuan kemanusiaan untuk Rakhine dan menyerukan agar tentara menangkap semua penyerangnya.
Minggu ini, untuk melahirkan bantahannya berhubung perkembangan tersebut, Malaysia mempertimbangkan untuk menarik diri dari turnamen Piala AFF Suzuki, di mana Myanmar merupakan tuan rumah bersama. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk tetap bertanding.
PBB Didesak Segera Berikan Perlindungan dan Bantuan untuk Masyarakat Rohingya
Beberapa aksi demonstrasi diadakan di Bangkok, ibu kota di negara tetangga Thailand, dan di ibu kota Indonesia, Jakarta.
Beberapa aksi di Jakarta mendesak yayasan Nobel menarik hadiah perdamaian yang diberikan kepada Suu Kyi.
Mayoritas penganut Buddha di Myanmar menganggap 1,1 juta Muslim Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Sementara Bangladesh tidak mengakuinya.
Penindasan dan kemiskinan menyebabkan ribuan kaum Rohingya melarikan diri dari Myanmar menyusul kekerasan antara umat Buddha dan kaum Muslim di negara itu empat tahun lalu.
Kebanyakan dari mereka diselundupkan atau diperdagangkan secara ilegal ke Thailand, Malaysia dan negara-negara lain.*