Hidayatullah.com– Aparat penegak hukum Eropa Europol mengumumkan bahwa kepolisian di Jerman dan Belanda berhasil menyita 250 ton kembang api besar ilegal.
Pihak berwenang mengatakan sebagian besar “kembang api yang berbahaya dan mudah meledak” itu ditemukan di sebuah bunker dekat Ochtrup, Jerman.
Desa di bagian barat laut Jerman itu terletak sekitar 20 kilometer dari kota Enschede di Belanda. Kota Enschede sendiri merupakan lokasi ledakan kembang api tahun 2000 yang paling mematikan di Eropa.
Europol hari Selasa (20/12/2022) mengatakan penyergapan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan selama satu tahun atas sebuah geng kriminal Belanda, yang didahului oleh bocoran informasi dari orang yang tidak bersedia mengungkapkan identitasnya dan ditambah investigasi atas penyelundupan dan perdagangan kembang api ilegal.
“Para tersangka menyimpan kembang api berkekuatan besar di lokasi-lokasi yang tidak aman, sambil menjualnya ke masyarakat secara ilegal, meskipun kembang api jenis itu sudah dilarang diperjualbelikan,” kata Europol dalam sebuah pernyataan seperti dilansir DW.
Sebagian dari kembang api sitaan tersebut dikategorikan oleh pakar pyrotechnics sebagai kembang api yang “membahayakan nyawa”. Barang ilegal itu dijual secara online dan utamanya ditujukan untuk perayaan Tahun Baru di Belanda, yang masyarakat memiliki tradisi pesta kembang api saat pergantian tahun.
Dua tersangka diringkus dalam penggerebekan itu, bersama kembang api ilegal bernilai jual lebih dari €15 juta.
Dalam pernyataannya, Europol mengatakan bahwa kembang api berkekuatan besar seperti yang ditemukan di Ochtrup juga kerap dipakai oleh kelompok-kelompok kriminal seperti untuk membobol mesin ATM.
Europol, yang dibantu Kepolisian Regional Osnabrück di Jerman, Kepolisian Nasional Belanda dan Kantor Kejaksaan Amsterdam dalam penggerebekan hati Selasa itu, melaporkan bahwa satuan tugas khusus kembang api ilegal juga menyita lebih dari 350 ton bahan peledak bernilai jual €25 juta dan sejumlah uang tunai dalam jumlah besar dalam penggerebekan di bulan November.
Belanda melarang kembang api berkekuatan besar pada 2020, dan 12 pemerintahan kota di seluruh penjuru negeri — termasuk Amsterdam dan Rotterdam — melarang kembang api seluruhnya.
Penjualan kembang api di Jerman juga dilarang kerun dua tahun terakhir disebabkan pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, banyak masyarakat yang masih menyalakan kembang api di kedua negara itu pada malam pergantian tahun, menyebabkan langit dipenuhi asap hitam seperti zona perang dan banyak hewan terkapar di jalanan setelahnya.
Larangan sulit untuk ditegakkan, dan setiap akhir tahun rumah sakit selalu kedatangan korban kembang api mulai dari luka bakar ringan sampai anggota badan putus, bahkan ada juga nyawa pasien yang melayang.
Hari Sabtu kemarin contohnya, seorang penuda berusia 24 tahun tewas di Rotterdam ketika kembang api berkekuatan besar meledak di depan mukanya.
Bencana kembang api di Enschede tahun 2000 menewaskan 23 orang, melukai hampir 1.000 lainnya, meluluhlantakkan 400 rumah dan merusak lebih dari 1.500 rumah lainnya.
Orang Jerman berbondong-bondong pergi ke Denmark untuk membeli kembang api.*