Hidayatullah.com–Dua bekas kepala dinas intelijen Afrika Selatan mengatakan bahwa 9 tahun silam CIA sudah memberikan tanda perihal bahaya hubungan erat mantan presiden Jacob Zuma dengan miliarder India keluarga Gupta. Kedua mantan kepala dinas telik sandi Afsel itu dipecat Zuma pada tahun 2011, setelah mendapatkan bocoran dari dinas rahasia Amerika Serikat CIA soal Zuma-Gupta.
Mo Shaik, yang mengepalai dinas intelijen luar negeri Afrika Selatan Secret Service, memiliki hubungan dengan CIA.
Pada tahun 2011, Shaik ditanya oleh CIA mengapa Gupta membeli tambang uranium dan ke mana mereka akan menjual mineral strategis itu.
Komisi negara yang dibentuk untuk mengusut dugaan korupsi Zuma pekan lalu mendengar bahwa Gupta berencana menjadi satu-satunya pemasok uranium bagi proyek pembangkit listrik tenaga nuklir pemerintah Afsel.
Shaik dan mantan kepala National Intelligence Agency Gibson Njenje sekarang mengatakan bahwa mereka berharap dapat memberikan kesaksiannya di depan komisi tersebut, lapor RFI Senin (3/9/2018).
Komisi yang dikenal dengan sebutan Komisi Zondo itu dipimpin oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Raymond Zondo. Komisi mulai bekerja pekan lalu dan diberi waktu dua tahun untuk mencari bukti dan memaparkan hasil temuannya.
Shaik mengatakan dirinya dulu beberapa kali mendekati Zuma guna memperingatkan bahaya terhadap keamanan negara yang ditimbulkan keluarga kaya raya asal India tersebut.
Baca: CIA Bela Metode “Penyiksaan” Tersangka Kasus Terorisme
Zuma kala itu mengatakan kepada Shaik bahwa keluarga Gupta adalah satu-satunya pihak yang membantu putranya menjadi seorang miliarder (mata uang) rand melalui koneksinya dengan keluarga super kaya itu.
Pada bulan Mei 2016, Shaik dan Njenje menandatangani petisi, yang juga diteken oleh 27 pejabat tinggi negara, yang isinya menyerukan agar dilakukan penyelidikan independen terhadap dugaan korupsi Zuma.
Zuma saat ini dalam kasus terpisah sudah dijerat 16 dakwaan menerima gratifikasi berkaitan dengan perjanjian-perjanjian pembelian senjata di masa sebelum menjabat presiden. Pada 30 November Zuma akan dihadirkan di pengadilan sementara kasus pidana yang berkaitan dengan dirinya terus bermunculan.*