Hidayatullah.com–Berikut penjelasan lebih detil tentang penyerangan dengan senjata kimia – chemical weapons – oleh rezim Bashar al-Assad ke arah kawasan penduduk di pinggiran Damaskus pada hari Rabu 15 Syawal 1434/21 Agustus kemarin.
Informasi di bawah ini dikumpulkan dari berbagai sumber termasuk @SamerSniper dan samersniper.wordpress.com.
Pada sekitar 2:45 pagi hari, pasukan rezim Assad mulai membombardir sejumlah kawasan di Ghutah Syarqiyyah dengan roket-roket berhululedak senjata kimia. Kawasan yang terutama ditarget adalah: Al Zainia di Ain Tarma, kawasan Stasiun Najib di Zamallaka dan sekitar distrik Jobar.
Belasan roket itu terus menerus menggempur sampai sekitar waktu fajar, dilanjutkan dengan sekitar 20 serangan udara dengan jet-jet tempur rezim.
Ratusan korban mulai membanjiri berbagai rumah sakit sementara di sekitar Al Ghoutah, tapi bahkan para tenaga medis juga dalam keadaan terkena efek senjata kimia itu.
Sesudahnya, para relawan di lapangan melaporkan terjadinya pergerakan pasukan rezim dalam jumlah besar di sepanjang jalan kereta dari Damaskus menuju Homs, dan di jalur kereta Al Adaqi. Pasukan Assad juga menutup sama sekali akses jalan kereta antara Damaskus dan Qunaitrah dekat kota Sehnaya.
Dilaporkan adanya lebih dari 15 tank dekat kawasan Al Abbasiyyin, serta sejumlah kendaraan penuh berisi syabihah – milisi preman kaki tangan rezim Assad.
Di kawasan Ghutah Garbiyyah, kota cilik Mu’adhamiyyah asy-Syam ditembaki dengan 17 serangan roket berhululedak senjata kimia, sekaligus penyerangan dengan tank-tank. Sebagian besar syuhada yang langsung tewas di tempat adalah kaum wanita dan anak-anak.
Ratusan warga sipil kota ini sudah mulai jatuh bergelimpangan tak bisa bernafas karena serangan senjata kimia itu, tapi rezim Assad belum berhenti: mereka mulai melakukan serangan udara lewat jet-jet tempur pula.
Sumber semua penyerangan itu adalah pangkalan militer Divisi 4 serta pangkalan udara militer Al Mazzeh di tengah Damaskus.
Seluruh keluarga tewas oleh senjata kimia.*/Sahabatsuriah.com