Hidayatullah.com–Beberapa jam sebelum berakhirnya gencatan senjata menyambut Hari Raya Idul Fitri, rezim Suriah ‘menghujani’ bom melalui darat dan udara, menewaskan lebih 60 nyawa, kebanyakan korban penduduk sipil.
Dilansir Aljazirah, pesawat perang menjatuhkan bom di wilayah Aleppo pada Rabu (06/07/2016). Pasukan pemerintah juga menembakkan peluru di kota Ananda.
Kelompok Hak Asasi Manusia Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, pemerintah Suriah telah melanggar gencatan senjata tiga hari selama hari raya Idul Fitri. Rezim Suriah dilaporkan melakukan serangan udara dan pengeboman di provinsi Aleppo.
Syrian Observatory for Human Rights (Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia / SOHR) melaporkan, 34 orang sipil, termasuk empat anak tewas dan 200 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Padahal menurut kantor berita SANA, pemeriah Bashar al-Assad telah mengumumkan secara sepihak gencatan senjata selama tiga hari menyambut Idul Fitri. Gencatan senjata semestinya berakhir pada Jumat (08/07/2016).
“72 jam ‘rezim tenang’ akan diberlakukan di seluruh negeri sampai tengah malam pada 8 Juli,” kata tentara Suriah dalam sebuah pernyataan yang dikutip media lokal.
Menanggapi itu, dalam pernyataan yang diunggah secara online, koalisi pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengatakan setuju dengan gencatan senjata Idul Fitri. Namun menurut pernyataan FSA hingga kini pemerintah tak mematuhi pengumuman yang telah mereka buat. Sejumlah serangan menurut pernyataan masih berlangsung di sejumlah daerah.
“PBB khawatir dengan situasi di Aleppo, terutama terhadap 300 ribu orang yang terjebak di wilayah timur kota,” ujar wakil juru bicara PBB Farhan Haq di New York.
Haq menyinggung mengenai pertempuran hebat di sepanjang jalur Castello, satu-satunya rute ke Aleppo yang sebagiannya dikuasai pemberontak.
Lebih dari 60 warga sipil tewas oleh tembakan dan serangan udara di barat laut Suriah, beberapa jam sebelum berakhirnya gencatan senjata.
Dalam pada itu, di Kota Darkush dekat perbatasan Turki, setidaknya 22 warga sipil tewas dan banyak yang terluka dalam serangan udara.
Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan, antara yang tewas adalah anak-anak dan wanita.
“Kami tidak tahu siapa yang melancarkan serangan bersangkutan,” katanya.
Lebih 280.000 orang tewas dan jutaan lagi kehilangan tempat tinggal sejak perang saudara di Suriah meletus pada 2011.*