Hidayatullah.com–Brigadir Zahir Saket, komandan lapangan dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan komandan Dewan Militer Revolusioner di Aleppo, mengungkap tentang pembantaian yang dilakukan oleh milisi-milisi Iran dan Bashar Al-Assad terhadap warga sipil di Suriah.
“Milisi-milisi Syiah, ketika mereka memasuki Aleppo, mereka memperkosa ibu-ibu dan putrinya yang berumur 13 tahun dan membunuh abangnya di depan mereka, lalu mengumpulkan anak-anak di daerah Sakhour setelah mereka kuasai dan duduki. Lalu merekapun memasang pengeras suara dan menyalakannya selama pemerkosaan terhadap perempuan berlangsung, agar seisi wilayah itu mendengarkan jeritan pilu wanita-wanita muslimah yang mereka perkosa itu,” demikian cerita Saket tentang kepiluan saat tentara dukungan Rezim Bashar menduduki kota itu seperti dilansir situs Masralarabia, Selasa (27/12/2017).
Pilu di Aleppo, Perempuan Izin Bunuh Diri untuk Hindari Teror Perkosaan Rezim Bashar
Dalam sebuah wawancara dengan Masralarabia, Pemimpin Tentara Pembebasan ini menyatakan bahwa pembantaian yang dilakukan dengan bom-bom brutal yang ditembakkan melalui pesawat tempur milik Rusia di Aleppo adalah semua jenis senjata yang dilarang digunakan secara internasional, mulai dari fosfor, bom tandan (cluster) dan bom kimia.
Belum lagi ribuan barel peledak mematikan, yang semuanya dijatuhkan demi membunuh warga sipil, katanya.
Jumlah bom yang sudah dijatuhkan oleh Rusia dan Rezim Bashar al Asaad terhadap warga sipil setara dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, demikian akunya.*/Kivlein Muhammad