Hidayatullah.com–Sedikitnya 43 warga sipil tewas dan puluhan lainnya cedera dalam tiga serangan udara di pasar di al-Atarib, sebuah kota di wilayah Aleppo di Suriah barat.
Oposisi Suriah menuduh pesawat Rusia melakukan empat serangan dan mengebom pasar populer di Kota al-Atarib dengan roket ruang angkasa, mengakibatkan puluhan korban tewas dan terluka. Sumber lain, jet-jet tempur milik rezim Bashar al Assad.
Aljazeera melaporkan bahwa total kematian diperkirakan akan meningkat karena puluhan orang terluka atau masih hilang setelah serangan tersebut.
Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa tidak pasti apakah serangan terhadap al-Atarib dilakukan oleh Suriah atau Rusia.
Baca: Kekejaman Terburuk Rusia dan Rezim Suriah Setelah Aleppo
Serangan udara tersebut memakan waktu kurang dari dua minggu setelah perundingan damai di Astana dimana Rusia, Turki dan Iran mengumumkan rencana untuk melakukan zona udara di lebih dari empat wilayah.

Zona tersebut adalah Idlib, Homs, Latakia, Aleppo and Hama.
Ini adalah area di mana pejuang sipil dan tentara harus menghentikan permusuhan, termasuk serangan udara selama enam bulan.
Lebih dari 2,5 juta orang diyakini tinggal di zona tersebut.
Baca: Rusia Dinilai Lakukan Serangan 304 Kejahatan Perang di Aleppo termasuk Iran
Idlib dikendalikan oleh Haiah Tahrir al-Syam, sebuah aliansi oposisi anti-pemerintah yang dibentuk pada bulan Januari 2017.
Konflik Suriah berevolusi dari tindakan keras pemerintah terhadap Ats-Tsaurah As-Suriah (Revolusi Suriah) dan aksi demonstrasi tahun 2011 terhadap perang yang akhirnya menarik campur tangan Rusia, Iran dan koalisi internasional yang dipimpin AS.
Sejak saat itu, ratusan ribu orang terbunuh dan lebih dari 10 juta orang mengungsi, menurut PBB.*