Hidayatullah.com–Puluhan penduduk sipil dilaporkan telah terbunuh setelah pemerintah rezim Suriah menjatuhkan bom gentong memuat senjata kimia di Ghouta timur.
Setidaknya 25 orang terbunuh dan lebih dari 500 terluka setelah serangan di Douma tersebut, menurut laporan Union of Medical Care dan Relief Organisations.
Badan bantuan kemanusiaan yg bermarkas di Prancis, dikenal dengan inisial bahasa Prancisnya UOSSM, mengatakan banyak dari korban merupakan anak-anak.
Organisasi penyelamat White Helmets sebelumnya mengatakan 40 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. “Tujuh puluh orang mati tercekik dan ratusan menderita kesulitan bernafas,” kata Raed al-Saleh, memperbarui laporannya di Aljazeera, menambahkan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan meningkat karena banyak yang berada dalam kondisi kritis.
Media pemerintah Suriah menyangkal pasukan rezim telah melancarkan serangan kimia apapun sesaat setelah laporan-laporan mulai menyebar dan mengatakan pasukan oposisi di kota Douma, Ghouta Timur berada dalam keadaan kacau balau.
Pada Sabtu malam, Kementrian Luar Negeri AS mengatakan sedang memonitor keadaan di sana dan bahwa Rusia yang harus disalahkan jika senjata kimia digunakan.
Foto dan rekaman video di sosial media menunjukkan beberapa keluarga, kebanyakan perempuan dan anak-anak, mengeluarkan busa dari mulut dan hidung.
Kelompok oposisi Jaish al-Islam (Jaisyul Islam) menyalahkan pemerintah atas serangan itu, yang dikatakan melukai lebih dari 500 orang.
“Rezim Assad dan sekutu-sekutunya terus melanjutkan kejahatan mereka,” jubir militer kelompok itu, Hamza Birqdar, mengatakan pada al-Hadath TV.
Baca: Rabithah ‘Alam Islami Mengutuk Serangan Kimia di Khan Shaikhun
Syrian Observatory for Human Rights/ Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SHOR) badan pemantau kejahatan HAM berbasis di Inggris, melaporkan 11 kasus gejala mati tercekik gas di kota itu, termasuk lima anak-anak, setelah serangan oleh pesawat tempur Suriah.
Badan itu tidak mengatakan zat apa yang telah digunakan dalam serangan-serangan.
Pada Jumat, rezim Suriah melancarkan serangan darat dan udara dahsyat di Douma, kota terakhir yang dikelola kelompok oposisi di Ghouta timur, membunuh 48 orang hanya dalam 24 jam.
Stasiun televisi pemerintah menunjukkan asap tebal naik dari Douma, di mana Jaish al-Islam bertahan setelah kelompok oposisi lain di bagian lain Ghouta timur setuju untuk mengungsi ke bagian utara negara itu.*/Nashirul Haq AR