Hidayatullah.com—Sejumlah operasi penggerebekan dilakukan di tiga negara bagian Jerman atas apartemen-apartemen milik anggota kelompok teroris kanan-jauh Reichsbürger, kata kejaksaan federal hari Ahad (8/4/2018).
Anggota-anggota Reichsbürger itu diduga telah berkumpul bersama pada musim panas 2017 untuk dengan sengaja “membunuh orang jika diperlukan” dan “sudah memperoleh senjata untuk melakukan tujuan itu.,” lapor Deutsche Welle.
Penggerebekan dilakukan di Berlin, Bradenburg dan Thuringa dengan tujuan “membuktikan kecurigaan” aparat dan khususnya “memastikan apakah para tersangka itu benar-benar memiliki persenjataan,” kata pihak kejaksaan, seraya menambahkan bahwa tidak ada seorang pun yang ditangkap dalam operasi itu.
Skuat polisi elit Jerman GSG 9 dan petugas dari Komando Misi Mobil (MEK) dari Kantor Kepolisian Kriminal Federal diikutsertakan dalam operasi tersebut.
Reichsbürger (warga negara Reich), menolak negara Jerman modern saat ini Republik Federal Jerman, dan justru mengidentifikasi diri mereka sebagai warga dari Kekaisaran Jerman, sebuah negara bangsa yang pernah eksis dari tahun 1871 sampai 1918.
Kebanyakan dari mereka menganut ideologi anti-Semit dan sebagian anggota Reichsbürger diyakini mampu untuk melakukan tindak kekerasan.
Sebelumnya gerakan ini dianggap tidak memiliki pemimpin dan tidak terorganisir. Namun, anggapan itu belakangan berubah setelah media di Jerman melaporkan tahun ini bahwa anggota kelompok itu bertambah dan mereka berusaha membentuk sebuah pasukan (tentara).
Diperkirakan terdapat sekitar 15.600 orang anggota Reichsbürger tinggal di Jerman, yang kebanyakan berasal dari negara bagian Bavaria.
Oktober 2017, seorang pria yang diduga bagian dari kelompok itu divonis hukuman penjara seumur hidup karena membunuh seorang polisi.*