Hidayatullah.com— Robert Bowers (48), telah ditetapkan sebagai tersangka dalam penembakan massal di sinagog Pittsburgh yang membuat 11 orang tewas dan enam lainnya terluka, termasuk empat petugas polisi dikenal sering memposting ujaran anti semit.
Penduduk Baldwin, wilayah di selatan Pittsburgh, ini dikenal pengguna Gab, situs media sosial yang mempromosikan dirinya sebagai benteng kebebasan berbicara yang kerap dikaitkan dengan supremasi kulit putih dan ekstremis, banyak di antaranya diblokir oleh media sosial lainnya.
Melalui Gab, Bowers mengunggah puluhan pesan anti-Semit dalam sebulan terakhir, termasuk penolakan terhadap Holocaust dan teori konspirasi tentang orang Yahudi yang menghancur planet dan mendorong migrasi massal.
Bower menuduh orang Yahudi mengendalikan AS. Pada salah satu visual yang direkayasa dari kamp konsentrasi Auschwitz, tercantum sebuah pesan di atas gerbang berbunyi: “Kebohongan Hasilkan Uang.”
Ia juga menyebut para imigran sebagai “penjajah”. Ia juga menyebarkan meme rasis, dan menegaskan bahwa komunitas Yahudi adalah “musuh orang kulit putih”. Dia mengunggah banyak pesan kebencian bahkan sampai lima menit sebelum polisi mendapat peringatan soal peristiwa penembakan.
Dua jam sebelum Bowers masuk ke Sinagog Tree of Life dan melepaskan tembakan selama perayaan Shabbat, ia memposting di situs obrolan Gab.com tentang Hebrew Immigrant Aid Society (HIAS), sebuah organisasi nirlaba yang membantu pengungsi Yahudi pindah ke Amerika Serikat.
“HIAS suka membawa penjajah yang membunuh orang kita. Saya tidak bisa duduk dan menonton orang-orang saya dibantai. Sambungkan optik Anda, saya akan masuk, ”tulis Bowers, dikutip Reuters.
Dalam postingannya di profil Gab, dia juga mengutip Injil, “orang-orang Yahudi adalah anak-anak setan. (Yohanes 8:44) – —- Tuhan Yesus Kristus datang dalam daging.”
Di antara banyak unggahan media sosial, dia juga mengomentari Presiden AS Donald Trump. Menurut dia, Trump dikelilingi banyak orang Yahudi.
“Trump adalah seorang globalis, bukan nasionalis,” tulisnya. “Tidak ada #MAGA selama ada investasi kike,” kutip BBC.
Baca: Pelaku Teror Gereja First Baptist di Sutherland Mantan Pengajar al Kitab
Dalam posting lain, dia berkata: “Sebagai catatan, saya tidak memilih dia (Trump), dan saya juga tak punya tak mengenakan, bahkan tak menyentuh topi MAGA (Make America Great Again, semboyan Trump).
Dia juga menyatakan dukungan pada konspirasi QAnon – sebuah teori kalangan sayap kanan pro-Trump yang percaya bahwa Trump menyusun rencana rahasia untuk menyelidiki dan menangkap bintang terkenal atau elit politik yang korup atau melecehkan anak kecil.
Pernyataan itu diunggah kira-kira empat jam sebelum penembakan.
Tak lama setelah penembakan di Sinagog Tree of Life, akun Gab Bowers telah dihapus.
Gab.com mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketika mengetahui profil penembakan tersangka di situsnya, ia mengambil tindakan “cepat dan proaktif” untuk segera menghubungi penegak hukum.
Gab sendiri telah menjadi semakin populer di kalangan orang-orang yang pandangannya tidak disukai pada layanan media sosial lainnya.
Aplikasi jejaring sosial ini tumbuh dari klaim bias anti-konservatif oleh Facebook dan Twitter, yang membatasi pedoman penggunaan pemakainya.
Perusahaan pengembang aplikasi Gab menegaskan bahwa akun yang kerap menyebar ujaran kebencian terkait cocok identitasnya dengan pelaku penembakan sinagog di Pittsburgh.
Gab pun merilis sebuah pernyataan yang mengatakan siap bekerja sama dengan penegak hukum dalam pengusutan tuntas kasus penembakan tersebut.
“Gab dengan tegas menolak dan mengutuk semua tindakan terorisme dan kekerasan,” tulis pernyataan itu. *