Hidayatullah.com— Lebih dari 14.000 penduduk di Suriah telah disiksa hingga mati oleh rezim Assad dan pasukannya sejak pecahnya perang sipil, lapor organisasi Syrian Human Rights Network.
Berdasarkan sebuah laporan yang dirilis kemarin oleh kelompok HAM tersebut untuk menandai Hari Internasional untuk Mendukung Korban Penyiksaan, “14.227 individu (termasuk 177 anak-anak dan 62 perempuan) telah meninggal akibat penyiksaan di tangan pihak-pihak utama dalam konflik Suriah dari Maret 2011 sampai Juni 2019.”
Sebagian dari mereka disiksa sampai mati, 14.070 berada dalam tahanan pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Sekitar satu persen terbunuh oleh pasukan oposisi, dengan 56 terbunuh akibat penyiksaan di tangan ISIS dan kelompok jihad lain. Sementara 43 orang terbunuh oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), 43 terbunuh oleh kelompok oposisi lain, dan 15 terbunuh akibat penyiksaan pihak yang tidak diketahui.
Laporan itu menekankan bahwa perlu dicatat bahwa statistik tersebut hanya melaporkan mereka yang dapat diidentifikasi dan dilaporkan, dan bahwa jumlah korban jiwa sebenarnya jauh lebih tinggi.
Sejak awal konflik, dan bahkan bertahun-tahun sebelumnya, rezim Assad telah terkenal karena menyiksa para tahanan politik dan penduduk sipil yang tidak bersalah. Berbagai laporan muncul dari dinas intelijen rezim menarget siapapun yang terkait dengan demonstran.
Selama beberapa bulan terakhir khususnya, karena konflik sebagian besar mereda karena kemenangan Assad di sebagian besar wilayahnya, telah muncul berbagai laporan mengerikan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh rezim. Penjelasan rinci tentang teknik penyiksaan, kondisi penjara yang buruk dan pemerkosaan menjadi jelas.
Bahkan rakyat Suriah yang telah kembali ke rumah setelah membayar suap dalam jumlah besar kepada petugas keamanan yang berwenang dan berjanji setia kepada negara menjadi target penangkapan dan interogasi oleh polisi rahasia Suriah. Selain itu, hampir 128.000 warga Suriah diduga hilang di dalam jaringan penjara luas yang dijalankan oleh rezim.*/Nashirul Haq AR