Hidayatullah.com—Maya el Mar’i (9 tahun), gadis pengungsi asal Suriah yang kehilangan dua kakinya akhirnya dan terpaksa menggunakan kaleng yang diisi dengan kapas dan kain sebagai pengganti kaki palsu akhirnya bisa hidup normal.
Sebelum ini, Maya el Mar’i mendapatkan perawatan di Turki. Foto-foto Maya yang dikutip oleh AFP di Suriah, menarik perhatian masyarakat dunia pada bulan Juni lalu. Dia kemudian dibawa ke Istanbul untuk menjalani prosedur yang mengubah hidupnya.
Mengenakan pakaian merah muda dan sepasang sepatu, Maya untuk pertama kalinya bisa berjalan di Kamp Serjilla setelah kembali dari perawatan.
Baca: Maya Mar’i, Gadis ‘Kaki Kaleng’, Menemukan Harapan di Turki
Akhirnya, dia bisa menari dan bergabung dengan permainan dengan anak-anak lain.
“Aku senang melihat dia berjalan,” kata ayah Maya, Mohammad, duduk di bawah tenda.
“Semua keluarga dan kenalan kami sangat bahagia.”
Mohamamad juga memiliki masalah kesehatan yang sama dengan putrinya, diidentifikasi sebagai cacat bawaan di mana pasien dilahirkan tanpa sepasang kaki.
Dia adalah orang yang berusaha untuk memberikan kehidupan anaknya dengan membuat kaki palsu yang terbuat dari kaleng.
Berasal dari daerah Aleppo, Maya dan Mohammad harus pindah ke wilayah Idlib saat perang sipil Suriah terjadi di kampung halaman mereka.
Setelah foto Maya tersebar secara online, tim Bulan Sabit Merah Turki memberikan bantuan.
Maya dan ayahnya Mohammad el Mar’i (34) dipindahkan dari Suriah oleh pemerintah Turki dan dibawa ke Istanbul untuk dirawat di klinik khusus.
Juli lalu, Anadolu Agency, memberitakan, Maya ditangani Dr Mehmet Zeki Culcu, yang dikenal spesialis prostetik.
“Insya Allah, dalam waktu tiga bulan,” tambahnya.
Kini, Maya dan Mohamamad mendapat sepasang kaki palsu. Namun dia mengatakan dia belum bisa menyesuaikan dirinya menggunakan alat seperti putranya.
Duduk di kasur, Maya membuka bungkusan berisi kaki palsu dan kemudian memakainya.
“Ini awal yang sulit bagi mereka karena mereka perlu beradaptasi dengan kaki palsu ini,” paman Maya, Tuan Hussein, menemani mereka ke Turki.
“Tentu saja, dia sangat senang karena dia bisa mendapatkan kaki palsu,” ujarnya dikutip AFP.*