Hidayatullah.com— Ekrem Imamoglu, kandidat oposisi yang memenangkan pemilihan Wali Kota Istanbul yang batal berminggu-minggu dan merebut kembali jabatannya di kota terbesar Turki, menyebut kemenangannya sebagai langkah untuk memperbaiki demokrasi.
“Orang-orang Istanbul telah mengkonfirmasi keterikatan mereka pada republik dan demokrasi,” kata Imamoglu kepada pendukungnya yang gembira dengan mengibarkan bendera. “Konfirmasi ini menunjukkan kepada dunia bahwa Turki bukan negara Timur Tengah biasa. Keyakinan akan demokrasi sangat dalam di Turki.”
Imamoglu memenangkan suara pertama pada 31 Maret dengan selisih yang tipis. Kemenangannya dalam pemilihan ulang memberi oposisi kesempatan pertama untuk bersukacita.
Ia kembali ke Balai Kota Istanbul untuk mengambil kursi yang dipegangnya selama 18 hari sebelum dewan pemilihan utama Turki membatalkan pemilihan pertama.
Pendukungnya berdansa hingga larut malam, merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Recep Tayyip Erdogan selama 25 tahun atas kota itu.
Dalam pidatonya – disela oleh nyanyian “Wali Kota Ekrem” dan slogan kampanyenya “semuanya akan menjadi indah” – Imamoglu berjanji untuk mengakhiri apa yang ia gambarkan sebagai “pemborosan” dana publik kota oleh partai yang memerintah.
“Pemborosan akan berakhir, pengencangan sabuk akan dimulai. 16 juta (orang) Istanbul akan berbagi berkah kota,” katanya dikutip Arab News.
Sebelum ini, Presiden Erdogan melalui Twitter mengucapkan selamat kepada Imamoglu. “Saya berharap bahwa hasil pemilihan (kepala daerah) kota metropolitan Istanbul akan bermanfaat bagi Istanbul kita,” bunyi tweet Erdogan.
“Kehendak nasional telah terwujud sekali lagi hari ini. Saya mengucapkan selamat (kepada) Ekrem Imamoglu, yang memenangkan pemilihan, sesuai dengan hasil awal,” lanjut dia, yang dikutip dari akun Twitter-nya, Senin (24/6/2019).
Penghitungan suara sudah rampung sekitar 99 persen pada Ahad malam. Imamoglu unggul dengan 54 persen suara, sedangkan kandidat dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan, Binali Yildirim, meraih sekitar 45 persen suara.*