Hidayatullah.com–Pimpinan kelompok milisi pembebasan Ahrar as-Syam, Ali Al Umar atau Abu Ammar, mengirim pesan kepada kelompok Hai’ah Tahrir as-Syam (Komite Pembebasan Syam) yang dua hari lalu mengumumkan persatuan baru.
Setelah Abu Ammar mengharapkan taufik atas kelompok baru tersebut yang tergabung di dalamnya Jabhah Fathi as-Syam (Jabhah Fateh al-Syam) dan beberapa kelompok lain, ia mengajak sahabatnya Syeikh Abu Jabir, yang merupakan pimpinan kelompok baru dan dahulu sempat dalam satu harakah, untuk berhukum dengan syariat.
Sebagaimana Abu Ammar juga telah menolak ajakan Fathu as-Syam untuk bergabung dalam koalisi. Ajakan tersebut ditolak dengan alasan “berada di bawah suara keras peluru”.
“Kita memohon kepada Allah keteguhan dalam berjihad dan taufik untuk kami dan saudara-saudara kami (Tahrir as-Syam), dan agar dijauhkan dari sikap berlebih-lebihan serta agar kita dijadikan saudara yang saling mencintai yang keras terhadap kuffar dan saling mengasihi antara mereka.”
Seperti diketahui, lima faksi besar pejuang Suriah: Jabhah Fateh al-Syam, harakah Nuruddin al-Zanki, Liwa’ al-Haq, Jabhah Ansharuddin dan Jaysh al-Sunnah mengumumkan melebur di bawah nama Hai’ah Tahrir al-Syam.
Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS), yang dideklarasikan pada 28 Januari 2017 lalu dengan dipimpin Abu Hasyim Al-Sheikh, mantan pemimpin umum Ahrar. Mantan pemimpin Ahrar, Abu Jabir Al-Shaikh, dipercaya menjadi pemimpin. Sementara pemimpin Jabhah Fath Al-Syam, Abu Muhammad Al-Jaulani, ditunjuk menjadi panglima militer.
9 Milisi Pembebasan Suriah Gabung Mantan Komandan Ahrar Syam
Abu Hasyim Al-Sheikh mengumumkan diri mundur dan bergabung dengan HTS. Sebelumnya, ia adalah komandan dengan jabatan terakhir anggota Dewan Syariah. Selain itu, ada pula Abu Yusuf al-Muhajir (merupakan juru bicara militer Ahrar al Syam) dan Abu Shaleh Tahan (mantan panglima militer Ahrar al-Syam) dan Muhammad Al-Shadiq (mantan hakim Ahrar al-Syam), yang ikut dengan kekuatan baru ini.
“Pengundurkan diri diri Hashem al-Sheikh dan Abu Yusuf al-Muhajir adalah pribadi, dan keanggotaan mereka sebelumnya telah ditangguhkan,” tambah jubir resmi Ahrar al-Syam, Ahmad Kara Ali dalam akun resmi Ahrar al-Syam.
“Tak satupun dari formasi militer kita telah memasuki formasi Hai’ah Tahrir al-Syam,” katanya pada Ahad (29/01/2017).
Meski demikian, Ahrar al Syam mengaku turut senang dengan persatuan-persatuan kelompok akhir-akhir ini, yang mengurangi jumlah kelompok-kelompok oposisi di Suriah.
Abu Ammar juga menjelaskan bahwa yang terjadi adalah salah satu langkah untuk persatuan (seluruh kelompok) secara sempurna.*/Auliya El Haq