Hidayatullah.com–Kelompok pemantau media hari Sabtu menyiarkan sebuah gambar dari media pro Rezim Bashar yang menunjukkan milisi Iran dan Syiah Hizbullah, menangkap dan membunuh warga sipil yang mencoba meninggalkan Aleppo.
Dalam gambar yang menjadi viral di media sosial itu, menunjukkan kelompok pria berpakaian tentara membawa senjata mengelilingi sekelompok pria yang diperintahkan berbaring di tepi jalanan.
Kantor lembaga kemanusiaan independen Suriah White Helmets (Syrian Civil Defence) di Aleppo menyiarkan sebuah rekaman suara wanita dalam bahasa Arab yang mengatakan milisi asal Iran menangkap seorang wanita hamil, kemarin, setelah membunuh suaminya di satu pembatasan.
Seorang aktivis media Suriah, Hadi Abdullah, menegaskan kejadian tersebut dilakukan oleh faksi militan Iran dan Syiah Hizbullah asal Lebanon.
Sebagaimana dikutip Alarabiya Sabtu (17/12/2016), kelompok pengungsi itu ditahan oleh milisi Syiah Hizbullah dan milisi militer Iran menghentikan mereka di sebuah pos pembatasan, sebelum kemudian melepas tembakan menggunakan senapan mesin 23 mm, mengusir lembaga bantuan Bulan Sabit Merah dan kendaraan Palang Merah dengan mengancam mereka.
Ia mengatakan, faksi militan mengarahkan semua pria turun dari bus, merampas semua barang mereka dan mengarahkan mereka untuk tiarap di atas jalan.
Pilu di Aleppo, Perempuan Izin Bunuh Diri untuk Hindari Teror Perkosaan Rezim Bashar
Hadi menegaskan apa yang dikatakan oleh relawan White Helmets, bahwa seorang pria yang turun dari bus bersama istrinya yang sedang hamil menolak seorang milisi Syiah yang mencoba melanggar kehormatan istrinya, ikut dibunuh.
Mereka yang tidak dibunuh diperintahkan berjalan kaki pulang ke daerah yang dikepung rezim Bashar Al-Assad.
Kelompok oposisi Suriah menuduh Iran dan milisi Syiah, telah menunda perjanjian untuk mengevakuasi warga sipil yang terperangkap di wilayah oposisi pemberontak yang tersisa di Aleppo.*