Hidayatullah.com–Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi hari Ahad dinobatkan sebagai peraih Penghargaan Islamofobia 2017.
Kekejaman atas kaum minoritas Muslim Myanmar dipandang sangat mengerikan sehingga penghargaan tersebut diberikan pada Suu Kyi, mengalahkan kandidat tokoh Islamofobia lainnya, yaitu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pemimpin Partai Front Nasional poros kanan Prancis Marie Le Pen, dan pemimpin Partai Kebebasan sayap kanan Belanda Geert Wildres, kutip Anadolu Agency.
Dalam tiga hari terakhir saja, diperkirakan sekitar 2.000-3000 Muslim tewas di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Menurut Dewan Rohingya Eropa, lebih dari 617.000 Muslim Rohinya terpaksa mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh.
Baca: Akibat Isu Rohingya: Universitas Oxford Copot Gambar San Suu Kyi
Penganugerahan Islamofobia tahunan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Islam yang berpusat di London ini digelar oleh perwakilan dari banyak LSM dan kelompok Muslim.
Untuk kategori Inggris, Penghargaan Islamofobia tahun ini diberikan pada Tommy Robinson – mantan pemimpin Liga Pertahanan Inggris fasis (EDL) – yang terkenal dengan pemikiran anti-Islamnya.
Baca: Dilarang, Gerakan Biarawan Myanmar Anti Islam Berganti Nama
Kandidat lainnya dari kategori ini adalah presenter televisi dan kolumnis Katie Hopkins, mantan ketua Partai Kebebasan Inggris (UKIP) Nigel Farage, pendiri Partai Britania Anne Marie Waters dan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson.
Untuk kategori media, Fox News juga mendapat penghargaan yang sama.
Komisi HAM Islam adalah organisasi independen dan non-profit untuk kampanye, penelitian, dan advokasi, yang didirikan pada 1997.*