Hidayatullah.com—Konvoi yang membawa sekitar 1.500 orang sipil dan pejuang oposisi terpaksa meninggalkan lingkungan Kabun (Qaboun) dan Tisrin Ibu Kota Damaskus di Suriah, dibawah pengepungan rezim Bahar al Assad, telah mulai keluar menuju Idlib.
Dikutip Anadolu Agency di Damaskus, berdasarkan persetujuan yang dicapai antara rezim Bashar al Assad dan kelompok oposisi, konvoi yang terdiri dari 30 bus keluar dari lingkungan Kabun yang dibawah kontrol oposisi, pergi menuju Idlib yang berada dibawah kontrol oposisi yang terletak di barat laut negara ini.
Baca: Aliansi Merah Putih Peduli Suriah Kutuk Serangan Gas Beracun di Idlib
Distrik tersebut hancur setelah lebih dari dua bulan jadi sasaran serangan udara dan tembakan artileri.
Pejuang oposisi telah sepakat untuk melakukan kesepakatan evakuasi rahasia setelah tersudut di sebuah kantong kecil Kabun, di tepi timur laut Damaskus. Sebelumnya, daerah ini sebagian besar telah menjadi puing-puing setelah diserang oleh ratusan serangan udara dan rudal selama sekitar 80 hari seperti dikutip Reuters, Senin (15/5/2017).
Dalam konvoi tersebut ada oposisi bersenjata dan orang-orang sipil yang berada di lingkungan Kabun serta di Tisrin.
Sementara itu, tentara Suriah telah melanjutkan pemboman intensif distrik tersebut pada hari Rabu lalu setelah ultimatumnya tidak digubris oposisi. Pasukan rezim meminta pasukan pejuang oposisi untuk menyerah dan mengungsi ke daerah-daerah yang dikuasai kelompok pejuang di Suriah utara.
“Rezim telah mengancam akan menghancurkan apa yang tersisa dari Kabun dan tidak akan menerima apapun kecuali solusi militer,” kata Abdullah al Qabouni dari dewan distrik setempat mengatakan kepada Reuters.*