Hidayatullah.com | SahabatAlAqsha.com–Kemarin lusa, Tim Amanah Indonesia (SA2Gaza) melaut ke lepas pantai kota Gaza sampai sejauh sekitar satu mil. “Sejak gencatan senjata usai serangan Nopember lalu, para nelayan kita sudah bisa mencari ikan sampai 6-7 mil laut,” jelas Ayman Baroud, seorang perwira polisi laut Palestina yang menemani para relawan kita.
Awan mendung yang melingkupi langit Jalur Gaza sejak ketibaan para relawan tak ada. Langit biru cerah di ujung horison menyatu dengan gejolak ombak Laut Tengah bulan Desember.
Sejauh mata memandang sudah tak ada lagi kapal-kapal perang angkatan laut zionis yang berpatroli, seperti yang terlihat bulan April lalu.
“Mereka menjauh sampai antara 8-10 mil,” jelas Ayman.
Namun begitu, kata Ayman, masih saja ada satu dua nelayan yang ditembaki perahunya saat mencari ikan. Bahkan diantara mereka ada yang ditangkap dan dipenjara. Tapi jumlahnya sudah menurun drastis dibandingkan sebelum gencatan senjata.
Di jalan pinggir pelabuhan kota Gaza, sudah semakin banyak pedagang ikan berjualan. Alhamdulillah.
Para relawan kita kembali ke pelabuhan Gaza. Alhamdulillah, para perompak sudah mundur dari wilayah angkaranya. Ayo kerja lebih keras sampai Masjidil Aqsha dan tanah suci Palestina merdeka! foto: Sahabat Al-Aqsha
Sayangnya, kemarin lusa, tim relawan kita tidak diizinkan Allah menjumpai lagi Amjad As-Syrafi, Ketua Persatuan Nelayan Palestina di Gaza. Bulan April lalu Tim Amanah Indonesia melaut bersamanya. Ini laporannya waktu itu: http://sahabatalaqsha.com/sa2gaza/?p=311
‘Ala kulli haal, para polisi laut Palestina yang solat, ngobrol, dan melaut bersama para relawan kita nampaknya optimis, dalam waktu tak lama lagi gencatan senjata akan berlanjut dengan kemerdekaan total seluruh pantai dan laut Palestina.
“Insya Allah, tidak lama lagi dari Gaza ke Tel Rabi’ (bahasa Arab untuk Tel Aviv) kita bisa naik perahu ini dengan bebas…,” kata salah seorang dari mereka. Disambut seluruh penumpang kedua perahu… Amiin…*