Hidayatullah.com–Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merasa gerah juga terhadap tuntutan yang meminta agar PB NU mendirikan partai politik baru. Menurutnya, meski PB NU mendirikan parpol baru, dirinya yakin akan bisa mengalahkannya.
“Silakan membikin partai baru. Kita akan mengalahkannya dalam pemilu nanti,” katanya dalam orasi politiknya kemarin. Gus Dur mengemukakan hal itu di hadapan massa PKB yang menghadiri Hari Lahir (Harlah) Ke-5 PKB di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin.
Sejumlah pengurus DPP PKB hadir dalam acara tersebut. Di antaranya, Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab, Moh. A.S. Hikam, Mahfudz M.D., dan Marzuki Darusman.
Dalam orasinya, Gus Dur mengemukakan berbagai isu kontemporer. Misalnya, tentang kedewasaan politik warga PKB sekarang, pencalonannya sebagai presiden mendatang, soal Matori Abdul Djalil, dan tuntutan terhadap PB NU untuk mendirikan partai baru di luar PKB.
Beberapa hari lalu, akibat kekecewaan warga NU terhadap konflik di tubuh PKB, Angkatan Muda NU (AMNU) meminta agar PB NU mendirikan partai baru di luar PKB. Partai tersebut dibentuk untuk mewadahi regenerasi politik warga NU.
Menanggapi hal tersebut, Gus Dur membantah tentang adanya isu kerenggangan antara NU dan PKB. Dia yakin bahwa isu-isu tersebut tidak akan berdampak. Mengapa? Sebab, menurut Gus Dur, kiai dan warga NU tetap mendukung PKB.
Ulama Khos Tak Hadir
Sekjen PKB Syaifullah Yusuf dan sejumlah ulama tidak menghadiri rapat akbar untuk merayakan Hari Lahir (Harlah) Nasional ke-5 PKB di GOR Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu. Harlah itu diisi pidato dari Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Beberrapa ulama itu khos itu antara lain KH Abdullah Fakih, KH A. Mutofa Bisri, KH Cholil Bisri, dan KH Idris Marzuki.
Ketidakhadiran Syaifullah Yusuf dan beberapa ulama khos dalam harlah PKB kemarin sempat menimbulkan spekulasi bahwa dia tak hadir terkait dengan keinginan Gus Dur memecat dirinya. Namun, hal itu dibantah Gus Dur dan Mahfud M.D.
Menurut Gus Dur, ketidakhadiran Syaiful bukan merupakan indikasi adanya masalah dalam tubuh DPP PKB. “Tidak, tidak ada perpecahan seperti itu. Kiai Faqih saja tidak hadir, tapi sudah mengirim salam,” jelasnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sedangkan Mahfud menyatakan, hingga saat ini, belum ada kesimpulan bahwa Syaifullah dianggap bersalah karena dikabarkan pernah menuntut mundur Gus Dur dan Matori sekaligus. Sejauh ini, DPP PKB masih mengumpulkan data-data.
Ulama yang tampak hadir antara lain KH Anwar Iskandar (Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim), sedangkan Rois Syuriah PWNU Jatim KH Masduqi Mahfudz terlihat hadir tapi pulang terlebih dulu.
Dari jajaran DPP PKB yang hadir adalah Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab, Wakil Ketua Umum Mahfud MD, dan Ketua AS Hikam, sedangkan Sekjen DPP PKB H Saifullah Yusuf tidak kelihatan. (Jp/ant/mi/cha)