Hidayatullah.com–“Alasan Aa menolak untuk bertemu Presiden Bush bukan karena benci kepada dia, tetapi karena ingin protes dengan ketidakadilan yang dilakukannya selama ini kepada warga dan bangsa-bangsa lain di dunia,” katanya, seperti dikutip Antara Kamis kemarin. Saat dihubungi melalui telepon selulernya Aa Gym yang mengaku masih dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Bandung mengatakan, sebagai pemimpin dari sebuah negara adi daya, sudah sepatutnya Bush mempertimbangkan setiap tindakan yang dilakukannya berdasar fakta yang akurat dan bukan berdasar prasangka semata-mata. Serangan militer AS ke Iraq yang masih berlangsung hingga saat ini, merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang diperbuat Bush terhadap bangsa Iraq hanya atas prasangka semata-mata. “Aa menerima undangan dari Kedubes AS saat transit di Cengkareng dalam perjalanan hendak ke Yogyakarta beberapa hari lalu. Untuk merespon undangan secara resmi Aa masih akan membiacarakannya dalam rapat Kamis siang ini,” katanya. Selain untuk merumuskan penolakan, kata dia, dalam rapat juga akan dirumuskan surat protes keras secara resmi yang akan disampaikan kepada Presiden Bush saat berada di Bali. “Supaya masalah ini bisa lebih jelas, saya akan merumuskan surat penolakan sekaligus akan mengirim surat protes keras secara resmi kepada Presiden Bush. Hasilnya silakan tunggu sore nanti,” kata Aa Gym. Menanggapi penolakan Aa Gym atas undangan Bush ini, Ketua MPR Amien Rais, menilai undangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush kepada empat tokoh Islam untuk bertemu di Bali tidak memiliki makna substantif dan hanya basa-basi. Karena itu, ia menyambut positif penolakan yang disampaikan Aa Gym. “Saya yakin, Aa Gym mengetahui bahwa pertemuan itu hanya kosmetik saja. Artinya, tidak ada hal-hal yang substantif yang bisa diperoleh. Saya kira sikap Aa Gym itu menunjukkan sikap orang yang sudah piawai dalam memahami hakikat hubungan internasional,” katanya seperti dikutip Media Indonesia kemarin. Surat Pada Bush Seperti diberitakan di media ini sebelumnya, empat tokoh Islam Indonesia dijadwalkan akan bertemu presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush di Denpasar, Bali, 22 Oktober mendatang. Mereka adalah KH Hasyim Muzadi (NU), Prof HA Syafi`i Ma`arif (Muhammadiyah), KH Abdullah Gymnastiar (Darut Tauhid), dan Prof Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta). Sebelumnya, dua tokoh Islam yang paling dibenci AS, Abu Bakar Baasyir dan Habib Rizieq menyerukan pemboikotan atas kunjungan pemimpin Amerika itu. Kepada Hidayatullah.com yang menjenguknya di penjara Cipinang kemarin, Abu Bakar Baasyir meminta umat Islam Indonesia melakukan boikot kedatangan Bush dengan cara berdemontrasi. Haram bagi ummat Islam berwala(berteman) dengan seorang kafir yang indikasinya sangat memusuhi Islam, ujarnya. Karena jika tidak, Allah akan memberikanm bala (musibah) di tanah Indonesia, ujar Baasyir. Selain Baasyir, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq juga memberikan alasan serupa. Menurut pria yang kini mendekam di LP Cipinang ini, Bush sangat memusuhi Islam. Indikasinya, dia sudah menyatakan perang Salib, ujarnya. Tahun lalu, (9/03), bersama 100 ribu demontran yang membanjiri Tugu Monas, Jakarta, Aa Gym ikut mengantarkan surat berlumuran darah yang diperuntukkan bagi Presiden Amerika Serikat, Goerge W. Bush melalui staff kedutaan Amerika di Jakarta sebagai tanda protes serangan AS ke Iraq. Aa Gym yang ketika itu berharap agar surat terbukanya bisa membuka hati nurani presiden AS itu untuk membatalkan serangan ke Iraq toh tak mampu merubah kecongkaan Presiden Amerika itu. (Ant/MI/Cha)