Hidayatullah.com–Bantuan yang dibawa KRI Teluk Sabang, KRI Pati Unus, dan KRI Cut Nyak Dien kemarin tiba di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat itu langsung dibagikan ke daerah-daerah di pantai barat Aceh. Bantuan berupa pangan, pakaian, dan obatan-obatan.
Hingga kemarin sore, sudah empat kapal perang milik TNI-AL yang berhasil merapat ke Meulaboh. “Saat ini, empat kapal perang TNI-AL telah berhasil mendarat di Meulaboh dengan membawa bantuan dan 1.000 siswa Pendidikan Calon Bintara (Dikcaba) TNI-AL dan Kompi Zeni Marinir,” jelas KSAL Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh di Mabes TNI-AL Cilangkap, Jakarta. Kapal perang TNI-AL yang pertama mendarat di Meulaboh adalah KRI Cut Nyak Dhien.
Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Barat, di Jakarta, kemarin menyebutkan bahwa bahan bantuan yang diangkut KRI Teluk Sabang adalah mi instan, beras, pakaian, biskuit, sarung, kantong plastik, selimut, gula, tepung terigu, kasur, obat-obatan, masker, baju koko, dan bahan bantuan lain.
Kapal-kapal itu mengangkut semua sumbangan masyarakat yang sangat besar sejak sehari setelah musibah. KRI Teluk Sabang dengan kapasitas daya angkut 400 ton penuh dengan 21 jenis bahan bantuan.
Menurut Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Firman Maulana yang sehari-hari menjabat Kadispotmar Koarmabar, hingga hari keempat sumbangan yang terkumpul di Kolinlamil sudah lima kali lipat dari yang diangkut KRI Teluk Sabang tersebut.
Komandan Satgas yang ikut dalam pelayaran KRI Teluk Sabang beserta beberapa dokter, setibanya di Meulaboh segera mendata kerugian yang diderita, yaitu kerugian personel, materiil, maupun fasilitas lain yang akan dijadikan masukan untuk pelaksanaan Operasi Bakti TNI-AL Surya Bhaskara Jaya pada Januari 2005.
Sedangkan KRI Pati Unus dan KRI Cut Nyak Dien selain mengangkut bantuan pangan dan obat-obatan, juga membawa sejumlah personel yang akan membantu proses evakuasi di Meulaboh.
Sejak musibah tsunami, Meulaboh dan Banda Aceh mengalami kerusakan paling parah. Diperkirakan lebih dari sepuluh ribu orang tewas di kota itu. Selain itu, kira-kira 80 persen bangunan di Meulaboh itu telah rata dengan tanah.
Sejak dilanda gempa dan tsunami warga Meulaboh belum menerima bantuan apa pun karena terputusnya jalur darat.
Kerahkan Kekuatan
Untuk memperlancar akses bantuan ke Meulaboh dari Medan maupun dari Banda Aceh, pemerintah bekerja sama dengan Mabes TNI menurunkan alat-alat berat dan bahan-bahan bangunan agar jembatan serta jalan dapat segera difungsikan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hingga hari ini, ruas jalan Blang Pidie-Meulaboh sudah lumayan baik, sementara Medan-Blang Pidie harus dibuat jembatan bailey oleh TNI-AD yang diharapkan selesai pekan ini.
Selain itu, TNI-AL akan mengerahkan kekuatan udaranya untuk membuka isolasi kota-kota di pantai barat. Tidak kurang dari 10 pesawat terbang TNI-AL akan ditugaskan mengentas kota-kota yang hingga kini masih terisolasi. Ke-10 pesawat terbang yang dikerahkan tersebut adalah enam pesawat terbang jenis Cassa NC-212, tiga pesawat jenis Nomad N-24, dan satu helikopter.
“Sebagai pimpinan di lapangan, saya telah menunjuk Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Didik Y. Heru Purnomo dan Dankormar Mayjen TNI (Mar) Safzen Nurdin,” katanya. (jp/mi)