Hidayatullah.com–Erdogan hari itu melakukan peninjauan keliling untuk melihat dari dekat bagaimana dahsyatnya gelombang maut tsunami yang memporak-porandakan ibukota NAD. PM Turki itu tiba di NAD untuk meninjau lokasi pasca bencana gempa dan tsunami. Erdogan berkeliling di NAD bersama Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah.
Kedatangan tamu penting Turki itu membuat Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Nanggroe Aceh Darussalam kemarin tampak ramai. Bahkan, penjagaan ketat dari aparat TNI terlihat di sekitar pangkalan ini. Situasi ini terjadi terkait dengan adanya kunjungan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.
Wartawan luar dan dalam negeri pun sibuk menjemput kedatangan Recep Tayyip. Perdana Menteri Turki dan rombongannya tiba sekitar pukul 11.50 WIB dengan menumpang pesawat kenegaraan jenis Airbus A-310.
Kedatangan Perdana Menteri disambut oleh Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Menko Kesra Alwi Shihab. Dari beberapa agenda di NAD, Perdana Menteri semula akan memantu Aceh dari udara dengan helikopter.
Bantuan Kemanusiaan
Selama kunjungannya ke desa Lhoknga yang luluh lantak akibat tsunami, Erdogan mengatakan Turki ‘memiliki satu tugas kemanusiaan dan Islami untuk mengabdikan diri di sini,’ punya pengalaman dengan dua tragedi gempa bumi yang menewaskan kira-kira 18.000 jiwa pada 1999.
“Perlunya kami melihat di sini –sekolah, perumahan, panti yatim-piatu dan rumah-sakit– kami akan lakukan apa saja untuk membantu,” kata Erdogan, yang beberapa jam kemudian berangkat ke Malaysia, Thailand, Maladewa dan Sri Lanka.
Turki menjanjikan usaha bantuan kemanusiaan sebesar AS,25 juta. Misi Masyarakat Palang Merah Bulan Sabitnya telah tiba 10 hari lalu setelah gempa bumi 26 Desember, untuk mendirikan klinik di barat Banda Aceh. Mereka mengirimkan 15.000 ton makanan dan bantuan lainnya serta berencana mensponsori pembangunan kembali 1.000 rumah untuk para korban tsunami.
Bantuan Turki itu telah mengundang simpati warga Aceh. “Banyak warganegara lain datang, namun hanya Turki yang tinggal. Turki adalah negara Islam jadi kami lebih bahagia menerima dari mereka,” kata Haji Maimun, seorang pejabat penanggulangan bencana Indonesia. (is/wpd/cha)