Hidayatullah.com–Salah satu tersangka yang diduga ikut menyokong penyembunyian buron Dulmatian, yakni Fauzi, selama ini dinilai warga adalah orang yang baik, suka menolong, dan kerap bersosialisasi dengan warga. Bahkan Fauzi diberitakan media sebagai dokter (namun belakangan diyakini sebagai perawat kesehatan) yang ringan tangan memberikan layanan kesehatan kepada warga.
Hal itu diakui misalnya oleh Ibu Wati (bukan nama sebenarnya) yang ditemui Hidayatullah.com, di antara kerumunan para ibu di sekitar rumah Fauzi di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang, Tangerang, Rabu (10/3) siang.
Menurut Wati yang juga guru SD Muhammadiyah Pamulang tempat anak Fauzi bersekolah, sosok Fauzi dikenalnya sebagai bapak yang baik. Hampir setiap hari Fauzi selalu mengantar anak-anaknya ke sekolah tersebut.
“Ketemu kita baik. Kebetulan saya guru anak-anak beliau di sekolah. Saya mengenal beliau sangat baik. Hampir setiap hari ketemu. Warga sering berobat ke beliau,” kata Wati.
Hal serupa juga disampaikan oleh Nuni, warga yang lain. Nuni mengungkapkan, dalam kesehariannya Fauzi memang jarang terlibat kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Tapi hal itu dinilai Nuni wajar-wajar saja karena memang kesibukan Fauzi sebagai mantri dan dalam usaha.
“Dia baik, istrinya juga baik. Bahkan kemarin (sebelum kejadian, red) ikut takziyah ke rumah tetangga yang meninggal,” aku Nuni, yang sempat kaget ketika mendengar ada teroris di wilayahnya.
Namun, kata Nuni, dia mengaku tidak percaya jika daerahnya menjadi markas jaringan terorisme. “Mungkin ada yang menyusupi dan sengaja buat kacau,” katanya.
Onny Syahroni, seorang bapak yang telah berdomisili di Gang Asem sejak tahun 1992, saat dimintai keterangannya, menyatakan kekagetan dan sempat tidak percaya setelah mendengar kabar itu.
“Padahal orangnya, setahu saya, supel, baik, familiar. Tapi tiba-tiba dituduh teroris. Ya kaget kita,” kata Onny. [ain/hidayatullah.com]
Foto: Abus Syakur/Hidayatullah.com