Tak melibatkan Syiah berarti panitia telah keluar dari kerangka acuan kongres, kata salah seorang tokoh Syiah
Hidayatullah.com–Tak dilibatkannya Ahlul Bayt atau Syiah pada Kongres Umat Islam (KUI) V yang akan digelar 7-9 Mei mendatang di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta mengundang keprihatinan Hassan Daliel Alaydrus, seorang tokoh Syiah Indonesia.
Menurut Hassan, pantia pengarah KUI dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, harus bersikap proporsional. Ia mempertanyakan keputusan MUI yang tak melibatkan Syiah pada kongres tersebut.
Hassan mengatakan bahwa KUI 2010 punya kerangka acuan. Disana disebutkan pentingnya mengelola secara baik keragaman umat agar menjadi kekuatan dalam membangun bangsa.
Menjadi malapetaka, kata Hassan, jika keragaman ini disikapi secara tak proporsional dengan terus menonjolkan aspek perbedaan yang diikuti semangat ego sektoral. Jadi tak melibatkan potensi-potensi umat lainnya berarti telah keluar dari kerangka acuan KUI.
”Apalagi Pak Din (Din Syamsuddin-red) sebagai ketua panitia pengarah dikenal sebagai tokoh yang menghormati semua Muslim, termasuk Syiah” jelas Hassan Daliel kepada hidayatullah.com pagi ini.
Bagaimana pun juga, tambah Hassan, Muslim Syiah Indonesia adalah bagian yang sah dari keluarga besar Muslim Indonesia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Seperti yang diberitakan sebelumnya, MUI telah memutuskan tak melibatkan sejumlah ormas seperti Ahmadiyah, LDII, dan Syiah. Menurut KH. Cholil Ridwan, Ketua MUI Pusat, ketiga ormas yang tak diundang tersebut lebih karena adanya ajaran menyimpang dalam organisasi mereka. [syaf/hidayatullah.com]