Hidayatullah.com–Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaunching penyelenggaraan seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) secara bersama dan terintegrasi, yang disebut SPMB-PTAIN dengan sistem online dengan website www.spmb-ptain.ac.id mulai berlangsung tahun 2010.
“Seleksi mahasiswa secara teritegrasi dan dilaksanakan secara nasional ini merupakan langkah maju dan akan memperkuat pecitraan PTAIN kepada masyarakat,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali dalam acara peresmian SPMB-PTAIN, di Operation Room Kementerian Agama, Senin (3/5).
Adanya SPMB-PTAIN akan memberi kemudahan kepada orangtua dan mahasiswa untuk mendapatkan akses dan memilih perguruan tinggi yang diinginkan. “Sebaliknya PTAIN dapat mempromosikan lembaganya ke khalayak yang lebih luas dengan sistem online,” ucapnya.
SPMB secara nasional ini, kata Menag, akan membantu PTAIN mendapatkan input mahasiswa yang berkualitas dan terseleksi dengan baik. “Input yang berkualitas, akan mendorong layanan akademik yang berkualitas pula,” ujar Menag.
Menag menambahkan, SPMB PTAIN dapat dijadikan sarana menjalin silaturahmi yang produktif dan kebersamaan yang lebih akrab antarpimpinan PTAIN untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan layanan pendidikan secara bertanggungjawab.
Kiblat Kajian Islam
Pada kesempatan tersebut Menag Suryadharma Ali berharap Indonesia menjadi kiblat bagi mahasiswa yang ingin memperdalam kajian tentang Islam. Untuk mewujudkan itu, saat ini sedang dirumuskan agar ada beberapa perguruan tinggi Islam berkelas internasional. “Indonesia menarik, karena ulama, masyarakat dan tradisi (Islam) ada di sini,” kata Menag.
Menag mengatakan, di UIN, IAIN dan STAIN tradisi keilmuan ini sudah berkembang. Jika semula pada kitab kuning, kini berkembang memadukan literatur modern dengan literatur klasik secara komprehensif.
“Sejak satu dasawarsa terakhir kita menyaksikan perubahan-perubahan yang signifikan dalam sejarah pengelolaan pendidikan tinggi Islam di bawah yurisdiksi Kementerian Agama,” kata Menteri.
Menurut Menag, kajian Islam (dirasah Islamiyah) yang menjadi core-business dan ikon perguruan tinggi Islam tampak lebih dinamis. Publikasi karya ilmiah dosen IAIN/STAIN semakin banyak dengan tema yang beragam. Di samping itu pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran juga semakin friendly di kalangan civitas academica PTAIN.
“Nama UIN, IAIN dan STAIN pun semakin akrab di wilayah publik. Masyarakat muslim sebagai pendukung utama PTAIN juga tetap setia mengirimkan anak-anak mereka melakukan studi Islam tingkat tinggi. Semua itu menjadi modal sosial yang perlu dirawat dengan baik dan terus menerus,” paparnya..
Dirjen Pendidikan Islam, Prof Dr Mohammad Ali menjelaskan, dengan SPMB-PTAIN diharapkan PTAIN akan memperoleh input mahasiswa yang bagus. Memudahkan calon mahasiswa dari berbagai daerah mengikuti seleksi dari tempat tinggal terdekatnya. “Sistem ini dirancang sejak 2009,” ucapnya. [pmas/hidayatullah.com]