Hidayatullah.com–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan itu saat pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berkunjung ke Indonesia, Sabtu.
Indonesia berencana akan membangun rumah-sakit bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia akan menyumbang lebih dari dua juta dolar untuk mendanai proyek itu.
Indonesia juga menyatakan siap untuk menjadi bagian dalam proses perdamaian sesuai dengan peran yang tepat yang dikehendaki oleh pemimpin Palestina.
SBY menyatakan sikap Indonesia yang akan terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina, ”Indonesia akan menyampaikan bantuan pendirian rumah sakit di jalur Gaza dengan nilai Rp 20 milliar”.
Berbicara kepada para wartawan setelah pertemuan itu, Presiden Yudhoyono juga mengatakan, Indonesia bersedia untuk memainkan peranan dalam proses perdamaian di Timur Tengah.
Presiden Abbas telah mengatakan minta kepada Presiden Yudhoyono agar mendukung usahanya untuk mengakhiri pendudukan Israel terhadap Gaza.
Mengundang SBY
Presiden Abbas yang berkunjung kedua kalinya ke Indonesia itu menyampaikan harapan berdirinya negara Palestina merdeka melalui proses perdamaian yang didukung oleh negara-negara Arab dan juga komunitas internasional. Dia juga berharap tercapainya rekonsiliasi nasional di negaranya dengan kelompok Hamas demi kepentingan rakyat Palestina.
Sebelum mengakhiri konferensi pers, Presiden Abbas juga menyampaikan harapan dapat mengundang Presiden Yudhoyono suatu hari nanti ketika negara Palestina sudah terwujud agar kedua pemimpin itu dapat berdoa bersama di Masjid Al Aqsa.
Delegasi Palestina terdiri atas Menteri Agama Mahmoud SA Alhabash, juru bicara otoritas nasional Palestina Nabil GO Aburudainah, penasehat kepresidenan bidang hubungan internasional Abdallah HJ Alfrangi, dan tiga penasehat Presiden Palestina; Adnan Nayef Abedlrahim, Mustafa Fayez Mustafa Abu Alrub, dan Majdi AM Khaldi.
Sedangkan dalam pertemuan bilateral, Presiden SBY didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Israel telah memblokade wilayah Palestina 3 tahun, setelah kelompok pejuang Hamas yang telah memenangkan Pemilu secara sah. Sementara AS lebih menyetujui pemerintah Mahmoud Abbas yang dikenal dekat Israel dan tak mewakili rakyat Palestina, begitu juga pemerintahan Indonesia. [bbc/ant/hidayatullah.com]