Hidayatullah.com–Musyawarah Nasional III Muslimah Hidayatullah (Mushida) yang digelar di Aula Utama Masjid Agung At-Tiin TMII Jl. Raya Taman Mini Pintu I – Jakarta Timur, ditutup secara resmi pada Kamis (1/7) kemarin.
Penutupan acara dipadati 350 lebih peserta musyawarah pengurus daerah dan wilayah Mushida di seluruh Indoensia, serta para undangan dan penggembira. Acara penutupan sederhana tersebut berjalan baik dan lancar. Tak seperti ormas lain yang timbul gesekan saat pemihan ketua umum, dalam pemilihan ini berjalan lancar. “Alhamdulillah, berkat kerjasama berbagai pihak dan panitia, acara berlangsung dengan baik dan lancar tanpa ada kendali berarti,” kata Panitia Pelaksana Acara Munas III Mushida, Fiqih Ulyana, dalam perbincangan dengan Hidayatullah.com.
Kepengurusan baru Mushida Periode 2010-2015 juga sudah terbentuk. Ketua Umum dijabat oleh Reni Susilowati, M.Pd.I. Sedangkan duduk sebagai Sekjan Ir. Amaliah Husna Bahar.
Untuk memperkuat jaringan dan konsolidasi, pada kepengerusan baru ini juga telah dibentuk badan baru yakni Majelis Pertimgangan Pusat (MPP) yang diketuai oleh Shabriati Abdul Aziz yang juga Ketua Umum Muhisda pada periode sebelumnya.
MPP berfungsi sebagai wadah koordinasi dan evaluasi untuk pengurus daerah, wilayah, dan pusat organisasi kewanitaan ormas Hidayatullah ini.
“MPP tidak berada pada garis struktural. Fungsinya adalah sebagai majelis pertimbangan, mewadahi aspirasi, dan evaluasi,” kata Ketua Umum Muslimah Hidayatullah Reni Susilowati periode 2010-2015, yang dihubungi secara terpisah.
Muslimah Hidayatullah, kata Reni, memikili potensi besar namun belum terakomodir dengan baik. Terutama kata dia, secara kuantitas organisasi ini memiliki perwakilan di seluruh daerah dan wilayah di Indonesia. Selain itu, masih banyak SDM yang belum mumpuni terutama kemampuan dalam berorganisasi.
“Sehingga fokus kami nanti adalah maksimalisasi Departemen An-Nisa untuk penguatan dan peningkatan kualitas kader, baik dari sisi intelektual maupun kecakapan organisasi,” papar Reni.
Reni berharap, kepengurusan Mushida pada periode yang dipimpinnya ini dapat menjalankan program organisasi secara berkesinambungan. Sebab kata dia, kendala yang ada sejauh ini adalah eskalasi masalah yang kerap tidak bisa diukur dengan cermat.
“Sehingga dengan adaanya MPP, progres report organisasi semakin jelas. Ada kontrol dan evaluasi yang berkelanjutan dan eskalasi masalah bisa dibaca. Bismillah, Insya Allah,” tukas ibu jebolan Univeristas Airlangga Surabaya, ini. [ain/hidayatullah.com]