Hidayatullah.com–Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Prancis, Andar Nubowo mengatakan, ada perbedaan suasana antara Muktamar Muhammadiyah di Malang dan di Jogjakarta. Waktu itu, persaingan antarkelompok liberal dengan garis kanan begitu gencar.
“Dulu, ada sekitar 13 orang Jaringan Intelektual Muhammadiyah (JIM) yang diindikasikan menyuarakan Jaringan Islam Liberal (JIL) di Muhammadiyah, sebagaimana dikatakan majalah Suara Hidayatullah, sehingga waktu itu mereka terlempar,” ujarnya ketika berbincang dengan hidayatullah.com.
Sejumlah tokoh tersebut, menurutnya, adalah Amin Abdullah, Abdul Munir Mulkan, dan termasuk Andar Nubowo sendiri.
Andar menuturkan, dulu karena saking kencangnya persaingan kelompok kanan dan kiri telah menimbulkan pernyataan, “jangan sampai Muhammadiyah dibawa ke paham sekuler, pluralisme, dan liberalisme (Sepilis).”
Bagaimana dengan Muktamar kali ini? Andar yakin persaingan itu masih ada, hanya saja tidak segencar dulu. “Tren itu masih ada. Namun kurang eksplosif,” ujarnya.
Entah kenapa, ketika ditanya buktinya, Andar mencontohkan, adanya ulama yang ingin mengembalikan Muhammadiyah ke masa AR Fakhruddin.
Hal itu Andar ketahui saat membaca majalah Tabligh. Dalam majalah itu disebutkan perlu munculnya sosok ulama yang bisa mengembalikan Muhammadiyah dalam kategori plural dan bisa mengayomi seluruh warga Muhammadiyah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebab, katanya, selama ini warga Muhammadiyah seolah ditinggalkan dan kurang diayomi dengan baik. Dan, dengan tegas, Andar mengatakan, kelompok yang mengatakan hal itu tidak lain adalah kelompok yang selama ini mewacanakan hal tersebut. [ans/hidayatullah.com]