Hidayatullah.com—Jika upacara hari Kemerdekaan RI biasanya dilakukan secara resmi oleh para pejabat atau anak-anak sekolah, detik-detik peringatan hari proklamasi Indonesia yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa (DD) bersama puluhan Seniman jalanan.
Jika pada umumnya warga merayakan HUT RI dengan melakukan upacara pukul 10.00 WIB, maka DD menginisiasi sebuah ide unik, yakni mengadakan upacara pada dini hari.
Layaknya sebuah upacara normal, di dalamnya ada pengibaran bendera, pembacaan naskah proklamasi, UUD 45, dan Pancasila. Tampil sebagai pembaca naskah proklamasi adalah artis muda berbakat, Arumi Bachsin yang sudah datang sejak jam 01.00 WIB.
Suasana upacara seketika hening ketika bendera merah putih dibentangkan, dan seluruh peserta acara menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Keheningan terus berlanjut ketika Arumi membacakan teks proklamasi yang 65 tahun lalu pernah dibacakan oleh Soekarno-Hatta.
Acara kemudian diisi dengan orasi dan siraman rohani oleh Ustadz Ismeidas Makfiansyah.
Presdir DD Ismail A Said, mengatakan, upacara yang diadakan dini hari ini bertujuan untuk mengambil sisi lain dari sebuah perayaan upacara.
“Ini unik, dan ternyata ide DD didukung oleh para seniman jalanan yang menyambut dengan antusias,” katanya.
Sementara itu, Arumi Bachsin yang ditemui di tengah makan sahur bersama mengaku bahwa sebenarnya dirinya sangat grogi ketika membaca teks proklamasi.
“Ini pengalaman pertama buat aku. Berada di tengah orang dewasa, merayakan sesuatu yang penting dan aku mengambil peran di situ,” tutur dara yang masih duduk di bangku SMA ini dengan antusias. [my/hidayatullah.com]