Hidayatullah.com — Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sudah saatnya tampil untuk membangun kembali peradaban Islam. Caranya dengan selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Sebagai kaum muslim, kita dituntut untuk menjadi kekuatan perubahan yang bersifat transformatif, serta mendukung terbangunnya peradaban Islam yang rahmatan lil alamin. Dan, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah saatnya Indonesia ikut tampil di garda depan, untuk membangun kembali peradaban Islam yang unggul dan mulia. Saya yakin dan percaya, tugas sejarah itu dapat kita emban dengan baik,” tutur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disampaikan dalam Peringatan Nuzulul Quran Nasional di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (26/8).
Saat ini dan ke depan, imbuhnya, menjadi tugas umat muslim untuk mengaktualkan pesan-pesan yang terkandung di dalam al-Qur’an. Salah satu pesan itu adalah kewajiban untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas itu juga tercantum dalam Pasal 31 ayat 5 UUD 1945.
“Pemerintah juga memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa, untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Inilah perpaduan dari keseimbangan esensi dzikir dan fikir, yang mampu membawa kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air kita,” katanya.
“Karena itu, sebagai umat Islam kita wajib membaca dan memahami ayat-ayat Allah, baik ayat-ayat yang termaktub di dalam kitab suci Al Quran, maupun ‘ayat-ayat’ yang terbentang luas di jagat raya ini,” ajak SBY.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam acara yang bertema ‘al-Qur’an dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan’ ini tampak hadir juga Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, seperti Menkopolhukam Djoko Suyanto, Mendiknas M Nuh, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensos Saleh Segaf Al Jufri, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Mohamad, Menteri ESDM Darwin Z Saleh, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. [dtc/hidayatullah.com]