Hidayatullah.com– Meski ada kasus penganiayaan yang dialami Sumiati binti Salan Mustapa, Kedubes Arab Saudi di Indonesia mengatakan, setiap hari, tak kurang telah menerbitkan sekitar 2.000 visa kerja bagi Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdul Rahman Al-Khayat, seperti yang dimuat laman harian The Saudi Gazette dan Okaz, Senin, ( 22/11).
Pemerintah Saudi juga menilai beragam reaksi keras dari kalangan pejabat Indonesia atas kasus Sumiati tidak sampai mengganggu rutinitas pengiriman tenaga kerja Indonesia ke kerajaan itu.
Dubes mengaku telah bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Indonesia, Muhaimin Iskandar, yang tidak menyebut adanya rencana untuk menghentikan perekrutan PRT ke Saudi. Al-Khayat mengatakan bahwa kasus Sumiati, yang dianggap sebagai suatu insiden tunggal, jangan sampai mengganggu pengiriman tenaga kerja dari Indonesia.
“Maka, suatu insiden tunggal yang luar biasa ini tidak bisa digeneralisasikan dan digunakan sebagai suatu aturan. Menurut saya, masalah ini tidak akan membuat orang lupa atas perlakukan baik yang diterima para pekerja Indonesia di Kerajaan kami,” kata Al-Khayat kepada Saudi Gazette.
“Publik di Saudi menghormati dan menghargai semua masyarakat asing di Kerajaan, termasuk masyarakat Indonesia,” lanjut Al-Khayat. Dia pun mengatakan bahwa reaksi keras dari sejumlah pejabat Indonesia berupa ide moratorium pengiriman PRT ke Saudi hanya merupakan upaya untuk meredakan tekanan publik kepada pemerintah.
Dia juga mengungkapkan telah menjelaskan sikap Saudi kepada kalangan media massa Indonesia dalam suatu jumpa pers khusus di kediamannya pekan lalu. Dia kembali mengatakan bahwa pemerintah Saudi akan bersikap tegas bagi pihak yang diketahui menganiaya pembantunya. [sa/okaz/cha/hidayatullah.com]