Hidayatullah.com–Hidayatullah Peduli seolah tak pernah berhenti membantu korban erupsi Merapi. Setelah sebelumnya ikut serta dalam penanganan korban masa tanggap darurat, kini Hidayatullah Peduli fokus pada rehabilitas fisik, mental dan spiritual para korban.
Untuk melakukan hal itu, Hidayatullah Peduli telah menerjunkan 74 tenaga baru dari Surabaya pada Sabtu (29/11), dan rencananya berakhir 4 Desember depan. Mereka terdiri dari mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim (STAIL), siswa SMA Lukman Al-Hakim, dan relawan dari tim SAR Hidayatullah Jawa Timur. Aksi tersebut juga bekerjasama dengan Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Surabaya.
Menurut salah satu ketua rombongan, Rudi Trianto, aksi rehabilitasi tersebut dipusatkan di beberapa titik yang terkena imbas erupsi. Seperti Kec. Turi, Kec. Cangkringan dan Kec.Pakem. Tiga daerah ini terkena dampak langsung erupsi Merapi karena terletak di titik 15 Km dari puncak Merapi.
Para relawan melakukan pembersihan sarana tempat ibadah dari debu dan lumpur. “Aksi kita di tiga kecamatan tersebut menormalisasi sarana ibadah dan pendidikan. Ada 5 masjid dan 5 sekolah. Kondisinya rusak parah,” ujar Rudi Trianto kepada hidayatullah.com. Tak hanya itu, ujar mahasiswa Pasca Sarjana Unitomo, Surabaya ini, mereka juga memperbaikinya dan memberikan bantuan alat-alat kebersihan, dan material bangunan.
Rudi Trianto mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan mengingat sudah banyak LSM atau NGO yang pergi, sehingga penanganan para korban masih banyak yang belum terurusi.
Sangat mengena
Pada hari pertama, relawan membersihkan MTsN 1 Pakem dan Masjid Al Ikhlas di Kompleks sekolah. Di madrasah yang kondisinya memprihatinkan ini, para relawan membersihkan masjid, ruang kelas, aula, selokan, kamar mandi, dan halaman sekolah.
Aksi itu pun mendapat apresiasi luar biasa dari pihak sekolah. “Baru kali ini ada aksi kemanusiaan yang fokusnya melakukan bersih-bersih tempat ibadah dan sekolah, saya angkat topi untuk itu” kata Kepala Sekolah MTsN 1 Pakem, Drs Suhariyanto.
Sedangkan pada hari kedua, aksi dilakukan di SDN Cangkringan 1, 2, dan SDN Gronggang. Kondisi ke tiga gedung sekolah penuh pasir, debu dan tanah, sehingga aktivitas belajar lumpuh total. Kondisi sangat parah karena memang hanya berjarak sekitar 100 meter dari Kali Gendol, radius 15 Km dari puncak Merapi.
Dalam melakukan aksi, para relawan dimitan untuk tetap waspada. Pasalnya, ancaman awan panas dan banjir lahar dingin kapan pun bisa terjadi terutama di beberapa sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Menurut Rudi Trianto, jika masih dibutuhkan dan memungkinkan, masa relawan akan diperpanjang. Apalgi, ujarnya, masih banyak masjid dan sekolah serta fasilitas umum yang belum bisa berfungsi normal, terutama di kampung-kampung atas kawasan lereng Merapi.
Karena itu, guna membantu kelancaran rehabilitasi, Hidayatullah Peduli mengundang kepedulian pembaca untuk membantu aksi tersebut, terutama untuk pengadaan material bangunan, pompa air, alat-alat kebersihan, buku-buku serta alat tulis.
Bagi para dermawan yang ingin berpartisipasi bisa datang langsung ke kantor Sekretariat Posko Utama Hidayatullah Peduli Yogjakarta, atau menghubungi di nomer; 0274-8318807, CP. Ust. Nurhadi (085228452488). Atau transfer langsung ke No. Rekening: BMI Shar-e 903 579 3999 a.n. Hidayatullah Peduli. [ans/rudi/hidayatullah.com]