Hidayatullah.com—Meski usianya telah bertambah, mantan Presiden BJ Habibie tetap bersemangat dan berapi-api menceritakan tentang masa depan industri strategis pertahanan nasional.
Pria yang pernah menjabat mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) ini menjelaskan dengan penuh semangat saat diundang Komisi I DPR dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di gedung DPR Jakarta, Senin (30/1).
Habibie yang merupakan salah satu tokoh yang pernah secara langsung menggawangi industri pertahanan nasional melalui PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) (kini PT Dirgantara Indonesia) itu menilai, pemerintah saat ini tidak maksimal memberikan dukungannya terhadap industri strategis pertahanan. Hal inilah yang menyebabkan industri strategis pertahanan di Indonesia tidak bisa berkembang dengan baik.
“Industri strategis pertahanan terhenti perkembangannya karena tidak didukung bantuan anggaran pemerintah,” tegas Habibie.
Habibie yang hadir sebagai narasumber dalam rapat mengenai Rancangan Undang – Undang (RUU) Pengembangan dan Pemanfaatan Industri Strategis untuk Pertahanan tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah.
Begitu kecewanya terhadap pemerintah, Habibie sempat berulang kali menggebrak-gebrak meja rapat. Dia mengungkapkan, kurangnya dukungan pemerintah itu terlihat dari merosotnya industri strategis pertahanan yang ada di Tanah Air. Dia mencontohkan, PT Dirgantara Indonesia yang dulunya bernama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 1995 memiliki 15.651 karyawan. Namun, saat ini hanya tersisa 2.988 karyawan.“
Kondisi serupa juga terjadi di PT PAL Surabaya,pada 1995 karyawannya mencapai 4.464 orang, sekarang cuma 1.414 orang.Tinggal tunggu tutup saja,”tegas Habibie. Selain itu, menurut mantan menteri riset dan teknologi (menristek) ini,pengembangan industri strategis pertahanan Indonesia juga tidak pernah fokus pada kemandirian. Fokus industri strategis kini telah bergeser pada keuntungan sesaat atau keuntungan jangka pendek.
Menurut Mahfud Siddiq, politisi PKS, pendapat dan pandangan-pandangan Habibie sangat dibutuhkan mengingat mantan Presiden RI tersebut merupakan salah satu sosok yang meletakkan pondasi bangunan kebangkitan teknologi Indonesia.
Berbagai pandangan Habibie itu juga dimaksudkan sebagai masukan untuk penyusunan RUU usul inisiatif DPR tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Industri Strategis untuk Pertahanan. *