Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat mengimbau tokoh agama dan umat Islam tidak mudah terprovokasi (terhasut) dengan peristiwa bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
“MUI mengimbau umat Islam serta tokoh agama tidak mudah terprovokasi dengan kejadian bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon,” kata Ketua Majelis Dakwah MUI Sumbar, Duski Samad, di Padang, Jumat.
Ia menambahkan, meski mengutuk tindakan bom bunuh diri di dalam Masjid tersebut, namun umat islam jangan sampai terprovokasi sehingga kerukunan umat beragama yang sudah terjalin dapat terganggu.
MUI Sumbar mengimbau agar tokoh Agama dapat memberikan penyegaran terhadap umat.
Untuk menenangkan umat Islam atas kasus ini, MUI menyatakan peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini, dimana pemerintah serta aparat penegak hukum harus secepatnya mencari pelaku bom bunuh diri tersebut.
“Pemerintah serta aparat penegak hukum harus segera mencari siapa pelaku peledakan tersebut agar umat Islam tidak terprovokasi atas kejadian tersebut,” kata Duski.
Ia menambahkan, umat Islam harus menenangkan diri dan biarkan pemerintah melalui aparat penegak hukum mengungkap apa motif dari bom bunuh diri tersebut.
Agar masyarakat tidak terprovokasi, maka aparat penegak hukum harus sungguh-sungguh dalam menangani kasus ini, dan secepatnya memberikan informasi kepada masyarakat umum.
Adu Domba
Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing upaya adu domba.
“Yang dikhawatirkan upaya adu domba antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Imbauan saya agar masyarakat tidak terpancing dan melakukan sesuatu tindakan tanpa alasan,” kata Suryadharma Ali sebelum menghadiri Mukernas PPP di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (15/4).
Suryadharma meminta agar masyarakat tidak menduga-duga pelaku peledakan bom ini. Dia meminta agar masyarakat menunggu hasil penyelidikan dari polisi.
“Kita tunggu penyelidikan polisi dan pelaku harus diberi sangksi tegas,” imbuhnya.*