Hidayatullah.com — Hari Selasa (31/2011) aktivis Mavi Marmara asal Indonesia menuju Gaza, memperingati satu tahun tragedi tersebut di kantor Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Jalan Kramat Raya Jakarta.
Hadir dalam acara ini Ketua Presidium (Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Dr Sarbini Abdul Murad, penasehat hukum TPM Mahendradatta, dan seorang korban yang juga sebagai wartawan TV One M Jasin.
Pada kesempatan ini Sarbini mengatakan hal ini untuk mengingatkan kembali seluruh rakyat Indonesia atas perlakuan Israel.
“Ini merupakan salah satu bentuk yang menggugah kita karena kekejaman dan kebrutalan Israel,” katanya di kantor MER-C.
Sementara itu, seorang korban penyerangan tersebut, M Jasin mengaku hingga kini ia tetap mengupdate perkembangan di Jalur Gaza. Meski telah menjadi korban penyerangan, ia tetap berkomitmen akan terus berpartisipasi untuk melakukan kegiatan perdamaian khususnya di jalur Gaza.
“Saya akan tetap terus berupaya mengikuti perdamaian di jalur Gaza dan aktivitas relawan dalam usahanya melakukan kemanusiaan di Gaza,” ujarnya.
Diketahui, tepat pada 31 Mei tahun 2010 lalu, dua belas orang warga Indonesia yang tergabung dalam misi bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza Freedom Flotilla diserang, dibajak, dan dipenjara oleh pasukan tentara zionis Israel di perairan internasional Laut Tengah.*