Hidayatullah.com–Agama sangat bermanfaat untuk terapi dan memelihara kesehatan jiwa yang diadopsi psikiater dalam mengobati pasien mengalami gangguan kejiwaan melalui konsep BPSS (biology, psychology, social and spiritual).
Hal itu disampaikan psikiater senior kelahiran Pekalongan Prof . Dr. dr. Dadang Hawari saat bersilaturahmi dengan warga masyarakat Indonesia di Athena, Yunani, yang dihadiri Dubes RI Athena Ahmad Rusdi dan Ny Anita Rusdi serta anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI.
Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Athena, Jani Sasanti, Rabu (8/6) menyebutkan, acara yang dilaksanakan dalam format pertemuan masyarakat itu digelar di Wisma Duta-kediaman Dubes RI, berlangsung dalam suasana rileks dan penuh kekeluargaan.
Guru Besar Tetap FKUI, yang sangat terkenal dan memiliki pengalaman dalam bidang kejiwaan itu mengatakan, agama sangat bermanfaat untuk terapi dan memelihara kesehatan jiwa yang diadopsi psikiater mengobati pasien mengalami gangguan kejiwaan melalui konsep BPSS.
Integrasi ini telah disampaikan dalam berbagai konferensi internasional di bidang ilmu kedokteran jiwa (psychiatry) dan kesehatan jiwa (mental health), ujarnya .
Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari juga menyampaikan, maksud kedatangan ke Athena dalam rangkaian perjalanan menghadiri World Psychiatric Association International Congress di Turki, 9-12 Juni mendatang.
Ia mengatakan, dalam menganalisa seorang pasien juga harus diteliti dari sisi agamanya, dan dalam prakteknya selama ini sangat membantu kesembuhan pasien.
“Semua agama telah secara jelas menyiratkan perintah dan larangan bagi pengikutnya dan merupakan petunjuk hidup yang harus dijalankan secara benar,” kata Prof Dadang.
Dalam lingkup agama Islam, maka Rukun Islam dan Rukun Iman, merupakan pedoman hidup dalam berumah tangga dan bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
“Dengan menjalankan Rukun Islam dan Rukun Iman, seorang muslim mampu mengendalikan diri dan tercegah segala perbuatan keji dan munkar,” katanya.
Menurut Prof. Hawari, orang yang meyakini rukun iman tersebut dapat terpelihara jiwanya. Untuk itu ia mengajak masyarakat Indonesia di Yunani menekuni ajaran dan aturan agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing. Kepada warga beragama Islam, ia meminta untuk mempelajari dan menjadikan Al Quran sebagai rujukan bagi tiap persoalan yang dihadapi dalam berkehidupan dan bermasyarakat.*