Hidayatullah.com–Kunci berubah menjadi lebih baik dan sukses dimulai dari perubahan diri sendiri. Hal itu selaras dengan firman Allah dalam al Quran. Dalam konteks luas, perubahan kadang kala sulit dimulai dari atas, maka harus dari bawah. Seperti ketika Rasulullah mengislamkan Madinah. Kala itu, Rasul hanya mengutus Mus’ab bin Umar untuk mendakwahi para petinggi Madinah. Walhasil, Umar pun ditolak mentah-mentah.
Tahu gagal, Mus’ab ganti strategi. Ia beralih mendakwahi masyarakat Madinah (grassroot). Hasilnya memuaskan. Masyarakat Madinah menerima dakwah Musab. Akhirnya petinggi Madinah pun tahu masyarakatnya menerima Islam. Sekitar 72 petinggi Madinah lantas menemui Rasulullah dan mengikrarkan keislaman mereka.
Hal itu disampaikan DR. Dwi Condro Triono dalam talkshow tentang usaha di Diamond Solo Convention Center, Kamis (23/6). Pemaparan itu ia umpamakan dengan gerakan ekonomi di Indonesia.
Menurut doktor bidang ekonomi Islam ini, kesuksesan ekonomi bangsa sulit bila menunggu pemerintah. Karena itu, perlu inisiatif masyarakat, baik personal maupun komunal untuk melakukan gerakan.
“Bila gerakan itu sudah terbangun, dengan sendirinya pemerintah akan ikut dan mendukung,” terangnya di hadapan seratus lebih peserta. Karena itu, ia mengatakan, gerakan seperti Beli Indonesia harus digalakkan oleh masyarakat.
Sementara, Heppy Trenggono, inisiator Beli Indonesia menjelaskan, jangan tanyakan apakah gerakan ini berhasil atau tidak. Tapi, menurut pengusaha kelapa sawit ini, lakukan apa yang bisa dilakukan.
“Saya yakin, Indonesia bisa bangkit dan berubaha dengan cara membela produknya sendiri,” tegasnya.
Narasumber lain, H. Alay, Kelompok Tangan di Atas (TDA) mengatakan, Allah tidak akan pernah melanggar janji-Nya. Bila mau berusaha, pasti bisa dan ada jalan lain.
Ia pun menegaskan, berdosa bila membeli produk asing. “Selagi ada produk dalam negeri, kita harus membelinya,” ujarnya.
Karena itu, ia pun berharap agar masyarakat terus memproduksi produk-produk dalam negeri. “Segera bikin produk dalam negeri,” tegasnya.*